Tony Compolo Meninggal Dunia

Sumber: www.wayoflife.org

Tony Campolo, penulis/guru Injili yang berpengaruh, meninggal pada 19 November di usia 89 tahun. Saya membaca buku-bukunya untuk penelitian, mendengarnya berbicara di Missionsfest ’92 di Vancouver, British Columbia, dan mewawancarainya di New Baptist Covenant Celebration di Atlanta pada Januari 2008, yang saya hadiri dengan kredensial media. Dia adalah pria yang sangat bingung yang salah menafsirkan Kitab Suci dan tersandung pada banyak ajaran sesat, sehingga menyesatkan banyak orang.

Kesalahan mendasarnya adalah keselamatan. Dia tidak dilahirkan kembali secara alkitabiah oleh kesaksiannya sendiri. Dia mengatakan bahwa ibunya, yang diselamatkan dari Katolikisme, ingin melihat putranya memiliki “pengalaman dilahirkan kembali,” tetapi dia mengakui bahwa “itu tidak pernah berhasil untuk saya” (Letters to a Young Evangelical). Sebaliknya, ia belajar dari “membaca mistikus Katolik, khususnya Latihan Rohani Ignatius dari Loyola” (salah satu pendiri Jesuit), bahwa keselamatan adalah sebuah proses, bukan sebuah peristiwa (Surat kepada Seorang Evangelis Muda, hlm. 30-31). Campolo mengajarkan bahwa “Kristus hidup dalam semua manusia, terlepas dari apakah mereka adalah orang Kristen” dan “Yesus adalah satu-satunya Juruselamat, tetapi tidak semua orang yang diselamatkan oleh-Nya menyadari bahwa Dialah yang melakukan penyelamatan” (A Reasonable Faith).

Ia mengklaim bahwa Kitab Suci tidak sepenuhnya diilhami oleh Allah dan bukan “otoritas tertinggi untuk iman” (Partly Right, hlm. 99). Ia memegang pandangan evolusi tentang asal usul manusia dan alam semesta. Ia adalah seorang ekumenis yang bergaul dengan denominasi yang paling liberal, Katolik Roma, Advent Hari Ketujuh, dll. Ia berada di dewan redaksi untuk produksi film Bunda Teresa, yang meninggikan biarawati Katolik Roma dan tidak memuat peringatan tentang Injil palsunya. Campolo mengkhotbahkan injil sosial. “[Yesus] menyelamatkan kita agar Dia dapat mulai mengubah dunia-Nya menjadi dunia yang Dia inginkan ketika Dia menciptakannya” (It’s Friday but Sunday’s Coming, hlm. 106). Dia membenci dan mengejek dispensasionalisme dan menolak doktrin Alkitab tentang kedatangan Kristus yang sudah dekat. Dia mengatakan kaum homoseksual seharusnya diizinkan untuk bergabung dengan gereja dan ditahbiskan tanpa meninggalkan homoseksualitas dan mendukung pernikahan sesama jenis.

Sumber utama pemikiran sesatnya adalah doa kontemplatif Katolik. Dia berkata, “Saya bangun di pagi hari setengah jam sebelum saya harus bangun dan menghabiskan waktu dalam keheningan total. Saya tidak meminta apa pun kepada Tuhan. Saya hanya berserah diri kepada hadirat-Nya dan berserah kepada Roh yang mengalir ke dalam hidup saya” (Outreach Magazine, Juli/Agustus 2004, hlm. 88, 89). Ia berkata, “teologi mistisisme memberikan harapan akan ada titik temu antara Kristen dan Islam” (Speaking My Mind, hlm. 149-150). Ini bukan meditasi alkitabiah. Ini adalah resep untuk delusi spiritual. Gerakan Injili, dengan penolakannya terhadap pemisahan dan kurangnya batasan, diragi dengan segala macam dosa dan ajaran sesat. Ini adalah bentuk awal dari gereja esa-sedunia, yang akan mencapai puncaknya pada hari Tuhan sebagaimana dijelaskan dalam Wahyu 17.

Posted in Emerging Church, Kesesatan Umum dan New Age | Leave a comment

Union Seminary Menyelenggarakan Perjamuan Terakhir dengan Gaya Drag

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini dikutip dari “Union Seminary,” The Disntr, 18 November 2024: “Union Theological Seminary mengadakan acara ‘Drag Communion’ di kapel mereka, yang menampilkan para pemain drag yang memimpin Perjamuan Tuhan sementara para hadirin diundang untuk mengenakan pakaian drag atau cara ‘luar biasa’ lainnya yang mereka anggap cocok. [Editor: ‘Drag’ dalam konteks ini adalah suatu gaya fashion transgender, biasanya laki-laki berpura-pura menjadi perempuan dan berpakaian seperti itu]. Acara ini menjanjikan untuk mengeksplorasi ‘keanehan’ Perjamuan Terakhir dan apa yang disebut ‘pertanyaan mendalam’ lainnya, sambil mereduksi tindakan sakral Komuni menjadi pesta kostum flamboyan yang diselenggarakan oleh aktivis LGBTQ Marge Erin Johnson dan Chad Manley. Peserta didorong untuk berlenggak-lenggok di kapel seolah-olah Perjamuan Kudus adalah pertunjukan kabaret yang membutuhkan penonton.”

KESIMPULAN: Union Seminary didirikan pada tahun 1826 oleh Gereja Presbiterian. Seminary ini lalu diambil alih oleh theologi liberal pada kuartal terakhir abad ke-19. Pada tahun 1891, Charles A. Briggs memberikan ceramah berjudul “Otoritas Kitab Suci” di mana ia menyebut kepercayaan pada inspirasi verbal, mukjizat, dan nubuat prediktif sebagai “penghalang” yang menghalangi manusia dalam memahami Alkitab dengan benar. Sementara para siswa tertawa dan bertepuk tangan sebagai penghargaan, ia mengejek mukjizat-mukjizat dalam Perjanjian Lama. Ia mengklaim bahwa ada banyak cara untuk “menemukan Tuhan,” termasuk melalui akal manusia dan Gereja Katolik Roma. Ketika Gereja Presbiterian memecat Briggs karena dianggap bidat, Union Seminary melepaskan diri dari pengawasan denominasi tersebut.

Perjamuan Terakhir dalam Drag adalah produk dari liberalisme teologis. Jika Alkitab bukan Firman Tuhan yang tidak salah, maka tidak ada otoritas yang mutlak, Yesus Kristus telah tertipu atau seorang penipu, tidak ada keselamatan, dan tidak ada yang penting. Namun, syukurlah, Briggs-lah yang tertipu, dan Union Seminary telah menjadi lembaga yang hina dan menggelikan sejak saat itu. Nubuat-nubuat Alkitab membuktikan inspirasi ilahinya. Bahkan, kru pembuat Perjamuan Terakhir dalam Drag pun sudah dinubuatkan:

“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. … dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, 7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, … terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, …” (2 Petrus 2:1-2, 6, 7, 10).

Posted in Emerging Church, Keluarga, Kesesatan Umum dan New Age, LGBT | Leave a comment

Gereja Harvard “Membaca Taylor Swift sebagai Teks Suci”

Sumber: www.wayoflife.org

Pada tanggal 29 Oktober, Gereja Memorial Harvard menyelenggarakan studi tentang lirik Taylor Swift sebagai sesuatu yang “sakral.” Gereja itu mengumumkan acara tersebut sebagai berikut: “Temukan cara baru untuk menggunakan kanon Taylor Swift yang menghormati peran emosional dan spiritual penting yang dimainkan karyanya dalam kehidupan banyak orang. Bawalah lagu Taylor Swift favorit Anda dan kami akan membawakan praktik pembacaan sakral!” (memorialchurch.harvard.edu). Injil Taylor Swift adalah Injil yang mengejek pernikahan suci dan mengolok-olok hukum ilahi “jangan berzinah” (Keluaran 20:14). Tema utama dari “kanon”-nya adalah kesenangan dan rasa sakit dari kencan berantai (percabulan). Perhatikan lirik lagu “Blank Space” (1989): “Senang bertemu denganmu, ke mana saja kamu? Aku bisa menunjukkan kepadamu hal-hal yang luar biasa, Sihir, kegilaan, surga, dosa … Ambil paspormu dan tanganku, aku bisa membuat orang jahat menjadi baik selama akhir pekan.”

Harvard College didirikan pada tahun 1636 dengan motto Veritas Christo et Ecclesiae (“Kebenaran bagi Kristus dan Gereja”), dan tujuan utamanya adalah melatih para hamba Tuhan Kristen dalam Alkitab, yang dianggap sebagai Firman Tuhan yang tidak salah. Kapel Harvard pertama dibangun pada tahun 1744 sebagai gereja Protestan non-denominasi. Saat itu Harvard telah disusupi oleh teologi liberal dan berada di jalan menuju kemurtadan total. Saat ini Gereja Memorial Harvard mengklaim diri “berakar pada kabar baik Yesus Kristus,” tetapi pada kenyataannya ia mengkhotbahkan injil Humanisme yang salah yang tidak memiliki kuasa menyelamatkan. Gereja Memorial Harvard merupakan penggenapan dari nubuatan berusia 2.000 tahun: “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu” (2 Timotius 3:5).

Posted in Emerging Church, Keluarga, Kesesatan Umum dan New Age, Separasi dari Dunia / Keduniawian | Leave a comment

Tak Ada Pil Bahagia: Sebuah Studi tentang Obat Antidepresan

Penulis: David Cloud, www.wayoflife.org

Saya bukan dokter medis. Saya pengajar Alkitab. Perhatian saya adalah pada kesejahteraan rohani umat Allah dan penguatan keluarga-keluarga dan gereja-gereja di masa-masa jahat ini. Segala sesuatu yang mempengaruhi kesehatan mental dan rohani umat tebusan Allah adalah urusan gereja.

Allah telah memberikan umat-Nya segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk hidup di dunia yang telah jatuh ini.

“Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16-17, TB2).

“Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus..” (2 Petrus 1:3-11).

Saya tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada waktu untuk mengkonsumsi obat antidepresan. Komposisi manusia sangatlah rumit. Ada tubuh, jiwa, roh, dan hati. Tidak seorang pun kecuali Allah yang memahami manusia sepenuhnya, dan Allah telah menyatakan banyak hal dalam Kitab Suci.

Ayah saya pulang dari Perang Dunia II dengan kondisi yang sangat terpukul akibat pertempuran hebat di Kepulauan Pasifik. Terkadang ia masih bisa berfungsi dengan baik, tetapi di lain waktu ia akan terpuruk. Akhirnya, ia tidak bisa lagi mempertahankan pekerjaannya. Istri dan anak-anaknya tidak bisa memahaminya. Itu adalah mimpi buruk yang terus-menerus dan tidak pernah berakhir. Ia keluar masuk rumah sakit, diberi terapi kejut (yang menurut saya merupakan penyiksaan yang dilegalkan), dan diberi obat-obatan. Terkadang obat-obatan itu (saya tidak yakin yang mana) tampaknya membantu, sampai ia berhenti meminumnya. Hari ini, kondisi Ayah saya dulu itu diberi nama PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Itu nyata, tetapi istilah ini juga disalahgunakan secara luas, diterapkan pada segala hal mulai dari pertempuran hebat hingga kecelakaan mobil, kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga, masuk ke perawatan intensif, bekerja di penjara, pengalaman menjadi pengungsi, dan “setiap kejadian yang membuat Anda takut akan keselamatan jiwa Anda” (ptsduk.org).

 

Pada bulan Juni 2022, Fellowship Baptist Church di Sidney, Montana, memberhentikan Gembala Sidang J.D. Hall dari pelayanan setelah mengetahui bahwa ia menyalahgunakan obat antidepresi yang diresepkan, yaitu Xanax. Pada tanggal 5 Juni, jemaat tersebut mengumumkan bahwa “pimpinan gereja mengetahui bahwa gembala utama kami telah jatuh ke dalam ketergantungan pada alprazolam (Xanax) yang diresepkan, yang ditandai dengan penggunaan yang melebihi dosis yang ditentukan.”

Continue reading

Posted in General (Umum), Kesehatan / Medical | Leave a comment

Tato dan Torehan Kulit

Sumber: www.wayoflife.org

“Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN” (Im. 19:28).

Allah melarang orang Israel untuk memotong atau mentato tubuh mereka karena hal itu merupakan identifikasi dengan paganisme (kekafiran) dan penyembahan berhala, dan Perjanjian Baru memuat prinsip yang sama. Lihat Rm. 12:2; 1 Kor. 10:20-22; 2 Kor. 6:14-16; Ef. 5:11; 1 Tes. 5:22. Hukum ini melarang praktik upacara berkabung kafir. Mereka melukai diri mereka sendiri, meratap, menolak untuk dihibur, mencukur rambut mereka, dll. Anak-anak Tuhan berduka atas kehilangan orang yang dicintai, tetapi dia tidak berduka seperti dunia ini. Dia memiliki pengharapan dalam janji-janji Tuhan.

Tato masih terkait erat dengan penyembahan berhala, kekafiran, kebobrokan moral, dan pemberontakan. Sebuah artikel oleh Clay Thompson di Pacific News Service untuk 27 Juli 1996, berjudul “Batas Baru Mode Kafir – Tato Wajah.” Perhatikan bahwa penulis, yang dalam artikel ini tidak mengklaim sebagai seorang Kristen, mengaitkan tato dengan kekafiran (paganisme). Dia menghubungkannya dengan “penghormatan baru untuk kepercayaan pagan (kafir).” Sebuah buku terkemuka tentang tato adalah Pagan Fleshworks. “Modifikasi tubuh” adalah praktik membakar, menato, memotong, menusuk, dan dengan cara lain menodai tubuh yang adalah pemberian Tuhan.

Sebuah survei pada bulan Juli 2003 terhadap lebih dari 2.000 orang di Amerika Serikat, dilaporkan dalam AFP untuk 11 Oktober, menemukan bahwa di antara wanita yang mendapatkan tato, 34% “merasa lebih seksi,” dan 29% secara keseluruhan “MERASA LEBIH PEMBERONTAK.” Seorang wanita yang diwawancarai oleh Vancouver Sun mengakui bahwa dia mendapatkan tato “SEBAGIAN KARENA PEMBERONTAKAN terhadap stereotip Kristen yang normal ‘Kamu tidak dapat melakukan ini, kamu tidak dapat melakukan itu.’” Dia mengakui bahwa ibunya tidak ingin dia mendapatkan tato dan tidak menyukainya (“For the Love of God,” The Vancouver Sun, Vancouver, British Columbia, Februari 1999). Pemberontakan seperti itu dilarang dalam Firman Tuhan. Alasan lain untuk menentang tato adalah bahwa tubuh orang percaya bukanlah miliknya sendiri; itu adalah bait Roh Kudus. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1 Kor. 6:19). Bagi orang Kristen yang sudah lahir baru, membuat tato adalah grafiti di bait milik Pribadi lain.

Posted in Separasi dari Dunia / Keduniawian, Tubuh Manusia | Leave a comment

Mengapa Anda Tidak Berkarat?

Sumber: www.creationmoments.com:

Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda tidak berkarat? Sebelum Anda tertawa, ingatlah — zat besi bukan hanya bagian utama dari darah Anda, zat besi digunakan untuk menarik oksigen yang dibawa oleh darah Anda ke seluruh tubuh Anda. Dan Anda tahu apa yang terjadi ketika oksigen bertemu dengan zat besi di mobil Anda atau peralatan yang ditinggalkan di luar semalaman – karat!

Jadi, mengapa kita tidak berkarat? Sebagian alasannya adalah bahwa struktur molekul hemoglobin dirancang dengan sangat cerdik sehingga zat besi dalam hemoglobin Anda menarik oksigen dan mempertahankannya, tetapi pada saat yang sama dicegah dari karat. Ada banyak desain yang dapat dimiliki hemoglobin — tetapi struktur sebenarnya mencegah terbentuknya karat.

Tetapi 200 miliar sel darah merah Anda mati setiap hari. Zat besi dalam sel-sel tersebut tidak lagi dicegah oleh hemoglobin untuk membentuk karat. Jadi tubuh Anda mengumpulkan zat besi dari sel-sel ini dan menyimpannya dalam wadah pelindung kecil yang terbuat dari protein feritin, di mana zat besi tersebut dicegah untuk bergabung dengan oksigen dan berubah menjadi karat.

Sebenarnya, sistem antikarat dalam tubuh ini dapat rusak karena cacat genetika langka yang disebut anemia perunggu (bronze anemia). Orang yang menderita cacat ini benar-benar akan memperlihatkan endapan seperti karat di tubuh mereka, dan terkadang karat itu benar-benar mengubah warna kulit mereka. Perencanaan yang cermat dan sistem yang saling terkait yang memungkinkan adanya kehidupan telah berbicara lantang tentang Sang Pencipta. Tidak heran penemuan dalam ilmu biologi telah menyebabkan beberapa ilmuwan membelot dari evolusi dan melihat penciptaan sebagai penjelasan yang lebih baik.

Posted in Science and Bible | Leave a comment

Kesesatan Majalah Christianity Today

Sumber: www.wayoflife.org

Majalah Christianity Today (CT) telah menjadi pelopor kompromi dan kesesatan kaum Injili Baru sejak awal berdirinya. Didirikan oleh Billy Graham pada tahun 1956 untuk “mengekspresikan Kekristenan Injili kepada generasi sekarang,” organisasi ini dengan cepat bergeser dari sikap alkitabiah yang cukup konservatif sehingga bergeser jauh sekali dari apapun yang mirip dengan ajaran sehat alkitabiah: mempromosikan ekumenisme yang paling radikal, membela “umat Katolik Injili,” mempertanyakan inspirasi Kitab Suci yang tidak dapat salah dalam banyak cara, menobatkan bidat C.S. Lewis sebagai “Superstar,” membela bahasa omong kosong kaum Pantekosta, menyimpulkan bahwa guru harga diri Robert Schuller tidaklah sesat, mempromosikan musik rock sekuler dan rock Kristen, dan bermegah dalam neo-ortodoksi.

Semua ini adalah hasil dari “penolakan separatisme” dari kaum Injili. Pada Konferensi Gembala-Gembala Nasional di San Diego, Februari 2009, sebuah forum yang saya hadiri dengan kredensial media, Andy Crouch, seorang editor senior CT, terlibat dalam wawancara positif dengan William Young, penulis The Shack, seorang pria yang tidak mengklaim memiliki iman Kristen yang menyelamatkan, seorang pria yang menolak Tuhan dalam Kitab Suci dan mendefinisikan Tuhan sebagai seorang wanita yang tidak menunjukkan murka terhadap dosa, tidak mengirim orang-orang yang tidak percaya ke neraka yang menyala-nyala, tidak mengharuskan pertobatan dan kelahiran baru, tidak memberikan kewajiban apa pun kepada manusia, tidak menerima Alkitab sebagai Firman Tuhan yang tiada salah, dan tidak keberatan jika pasal-pasal awal Alkitab ditafsirkan sebagai “mitos.” Crouch sama sekali tidak mengisyaratkan bahwa bisa jadi ada masalah theologis yang mengancam jiwa dengan cara Tuhan digambarkan dalam buku ini.

Baru-baru ini, Christianity Today mempekerjakan Amisho “Sho” Baraka, seorang ekumenis radikal yang suka mengumpat dan promotor mariyuana, sebagai direktur “Big Tent Initiative.” Big Tent berarti “menavigasi di antara perbedaan-perbedaan yang ada” dan “menjembatani antarbudaya.” Itu berarti ekumenisme radikal. Itu berarti membangun “gereja esa-sedunia.” Baraka berkata, “Saya bergabung dengan Christianity Today untuk berkontribusi pada keanehan yang luar biasa dalam membangun kerajaan.” (“Christians Are Peculiar, and That’s Okay,” CT, 19 Agustus 2024). Dia menyebut dirinya sebagai “pengembara theologis” dan melabeli Yohanes Pembaptis sebagai “seorang hipster pra-modern yang mengembara di padang gurun.”

Posted in New Evangelical (Injili) | Leave a comment

Euthanasia Pertama melalui Mesin Pod Bunuh Diri

Sumber: www.wayoflife.org

Seorang wanita Amerika menjadi orang pertama yang meninggal di dalam pod Sarco di Swiss. “Pod Sarco adalah mesin mobile asisten bunuh diri yang baru-baru ini dikembangkan. Begitu seseorang masuk dan menutup tutupnya, layar komputer akan menanyakan beberapa pertanyaan, yang terakhir adalah, ‘Apakah Anda ingin mati?’ Jika orang tersebut menekan tombol yang menunjukkan ‘ya,’ mesin akan mulai terisi dengan nitrogen, yang kemudian akan membunuhnya melalui hipoksia” (“Pod bunuh diri Sarco,” Standing for Freedom, 25 September 2024).

Pod Sarco dikembangkan pada tahun 2017 oleh Philip Nitschke, yang telah berpartisipasi dalam ratusan kasus bunuh diri yang dibantu secara medis. Kemiripan Sarco dengan pesawat luar angkasa “dimaksudkan untuk meyakinkan penggunanya bahwa ia sedang melakukan perjalanan ke alam baka,” kata Nitschke (“Meet the Elon Musk of Assisted Suicide,” Newsweek, 1 Desember 2017).

Nitschke mengatakan bahwa “adalah hak orang dewasa yang rasional untuk mendapatkan kematian yang damai.” Jika manusia hanyalah hewan yang berevolusi, tidak akan ada masalah moral dengan hal ini, karena tidak akan ada moralitas yang absolut, tetapi bukan seperti itu duduk permasalahannya. Manusia bukanlah miliknya sendiri. Ia memiliki Pencipta yang kepadanya ia harus bertanggung jawab. Hukum Tuhan mengatakan, “Jangan membunuh.” Kematian bukanlah perjalanan pesawat ruang angkasa ke “tempat yang tidak diketahui.” Menurut Alkitab, hanya ada dua tujuan, surga atau neraka, tergantung pada apakah individu tersebut meninggal dengan atau tanpa Juruselamat Yesus Kristus.

“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Ibrani 9:27-28).

Posted in Kesehatan / Medical, Kesesatan Umum dan New Age | Leave a comment

Bahaya Neo-Ortodoksi yang Selalu Mengintai

Penulis: Dr. David Cloud

Neo -ortodoksi, yang dimulai pada abad ke-20, lebih tepatnya disebut neo-liberalisme karena tidak ortodoks atau berpegang pada doktrin yang benar. Neo-ortodoksi bukanlah sahabat kebenaran. Ia hanyalah lebih halus dan licik dan kurang terus terang dalam ketidakpercayaannya dibandingkan liberalisme klasik. Neo-ortodoksi dikenal sebagai teologi “krisis” atau “dialektis” di Eropa.

Beberapa bapak dan pemengaruh neo-ortodoksi adalah Karl Barth (1886-1968), Emil Brunner (1889-1965), Dietrich Bonhoeffer (1906-1945), dan Reinhold Niebuhr (1893-1971).

BERBAGAI KESESATAN NEO-ORTODOKSI

Neo-ortodoksi secara umum menerima banyak kesesatan liberalisme klasik, antara lain: Alkitab mengandung kesalahan sejarah dan ilmiah; kisah Kejadian tentang penciptaan dan kejatuhan dalam dosa tidaklah literal; Musa tidak menulis Pentateukh tetapi ditulis ratusan tahun kemudian selama masa raja-raja; nabi Yesaya tidak menulis Yesaya; Daniel tidak ditulis oleh nabi Daniel; tidak ada banjir global, dll.

J. Sidlow Baxter mengamati, “Pembacaan saya sendiri meyakinkan saya bahwa para pemimpin ‘Neo-Ortodoksi’ berasumsi, secara umum, bahwa poin-poin dari ‘Kritik Tinggi’ yang lebih radikal adalah benar. Para Kritikus Tinggi masih mencoba berargumen, sementara Neo-Ortodoks mengasumsikannya benar. Yang pertama menyerang fakta-fakta historis dari iman Kristen; yang kedua sekarang melewatinya karena menganggapnya tidak terlalu penting bagi iman Kristen. … sikap batin mereka terhadap Alkitab dan fakta-fakta historis Kekristenan dan mukjizat secara praktis sama dengan sikap Modernisme yang lebih tua ”(Baxter, Jelajahi Buku ).

Menurut neo-ortodoksi, Alkitab hanya menjadi Firman Tuhan sebagaimana dialami oleh pendengarnya. Karl Barth berkata, “Alkitab adalah Firman Tuhan sejauh Tuhan menyebabkannya menjadi Firman-Nya, sejauh Ia berbicara melalui Alkitab” ( Church Dogmatics , Vol. 1, 1, hal. 109). Teolog neo-ortodoks Donald Bloesch berkata, “Alkitab adalah media atau saluran untuk wahyu ilahi dan bukan wahyu itu sendiri” (Holy Scripture: Revelation, Inspiration & Interpretation, hal. 18). Bloesch setuju dengan mistikus Katolik Bernard dari Clairvaux bahwa “Firman Tuhan bukanlah terutama sebuah buku tentang kebenaran dan prinsip umum tetapi energi transformatif yang membawa terang ke dalam pikiran dan kekuatan ke dalam kehendak” ( Holy Scripture , hal. 21, 22).

Neo-ortodoksi menekankan bahwa Yesus dikenal melalui perjumpaan mistis lebih dari sekadar melalui Alkitab. “Kebenaran bukanlah sebuah buku … atau sebuah pengakuan iman … Kebenaran adalah suatu pribadi. Dan Yesus adalah nama-Nya. Oleh karena itu, agama Kristen pada dasarnya bukan tentang mengikuti sebuah buku” (Frank Viola dan Leonard Sweet, Jesus Manifesto, 2010, hlm. 137). Buku ini direkomendasikan oleh Ed Stetzer, yang merupakan kepala departemen penelitian perusahaan LifeWay dari Southern Baptist Convention. Pandangan ini sesat, karena mustahil untuk mengenal Yesus terpisah dari wahyu-Nya dalam Kitab Suci. Kita diperingatkan tentang kristus palsu (2 Kor. 11:4), dan Kitab Suci adalah satu-satunya cara untuk membedakan yang benar dari yang palsu. Pandangan yang tepat tentang Yesus membutuhkan wahyu yang tidak salah tentang Dia dalam Kitab Suci.
Neo-ortodoksi mengklaim bahwa bahasa manusia tidak mampu mengkomunikasikan kebenaran yang absolut, tidak berubah, kekal, dan tidak salah.
Eugene Nida adalah seorang yang memiliki pengaruh besar pada penerjemahan Alkitab di seluruh dunia melalui pekerjaannya di American Bible Society dan United Bible Societies dari tahun 1943-1980. Dia menulis buku-buku yang berpengaruh dan berdiskusi dengan sejumlah besar penerjemah tentang masalah linguistik yang melibatkan lebih dari 200 bahasa yang berbeda.
“… wahyu Tuhan melibatkan keterbatasan. … wahyu Alkitabiah tidak absolut dan semua wahyu ilahi pada dasarnya bersifat inkarnasional. … Kata-kata [dalam Alkitab] dalam pengertian tertentu tidak bermakna dari dirinya sendiri. … Kata-kata itu kosong kecuali terkait dengan pengalaman” (Nida, Message and Mission , New York: Harper & Row, 1960, hlm. 222-226).

Ini adalah neo-ortodoksi. Pemazmur tidak menganut teori Nida tentang kata-kata Kitab Suci. Dia berkata, “Janji Tuhan adalah janji yang murni…” (Mazmur 12:7). Di seluruh Kitab Suci, kata-kata itu sendiri dikatakan penting, bukan hanya makna dasarnya. Tiga kali kita diberitahu bahwa “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari SETIAP FIRMAN yang keluar dari mulut Allah” (Ul. 8:3; Mat. 4:4; Luk. 4:4). Kata-kata Alkitab memiliki makna dari dirinya sendiri, terlepas dari apakah mereka terkait dengan hal lain. Kata-kata Alkitab secara intrinsik adalah firman Tuhan yang kekal.
Kesalahan mendasar Nida adalah penolakan terhadap doktrin mendasar tentang inspirasi yang verbal dan penuh. “Bahasa-bahasa Alkitab tunduk pada batasan yang sama seperti bahasa alamiah lainnya” (Nida, Theory and Practice, hlm. 7).
Gagasan bahwa bahasa manusia tidak mampu mengkomunikasikan Firman Tuhan yang tidak salah bertentangan dengan apa yang diajarkan Kitab Suci itu sendiri. Tuhan menciptakan bahasa manusia untuk tujuan wahyu ilahi. Para nabi mengaku mengucapkan Firman Tuhan dalam kata-kata Tuhan. Paulus menggambarkan hal ini dalam perikop yang indah, yaitu 1 Korintus 2:7-13. Di sini kita memiliki beberapa ajaran mendasar tentang Kitab Suci dari rasul Yesus Kristus. (1) Kitab Suci adalah “hikmat Allah.” (2) Kitab Suci mengomunikasikan “hal-hal yang tersembunyi dari Allah.” (3) Kitab Suci adalah produk dari “Roh Allah.” (4) Kitab Suci diberikan melalui manusia yang “berkata-kata … yang bukan diajarkan . . . oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.” Inspirasi bersifat verbal, yaitu kata per kata, bukan hanya konsep umum.

BAHAYA NEO-ORTODOKSI

Neo-ortodoksi sangat berbahaya. Ia bersifat halus. Ia menyembunyikan ketidakpercayaannya di balik bahasa yang tidak jelas dan istilah-istilah Alkitab yang diberi makna menyimpang (misalnya, mereka berbicara tentang “kebangkitan tubuh” Kristus atau “kedatangan kedua” atau “inspirasi Kitab Suci” tetapi tidak mempercayai doktrin-doktrin ini dalam pengertian Alkitab).

Continue reading

Posted in Theologi | Leave a comment

Skandal di Berbagai Mega-Church di Dallas, Texas

Sumber: www.wayoflife.org

Tahun ini telah menyaksikan serangkaian skandal pastoral di gereja-gereja mega (mega-church) di daerah Dallas, Texas. Metroplex Dallas–Fort Worth, sebagaimana daerah itu disebut, telah menyaksikan serangkaian setidaknya delapan gembala sidang mengundurkan diri dari gereja-gereja mega dalam beberapa bulan terakhir karena kegagalan moral, sebagian besar bersifat seksual. Para pemimpin yang jatuh ini mengawasi setidaknya 50.000 jemaat gereja secara langsung.

Pada bulan Juni, pendiri dan gembala senior Gateway, Robert Morris, mengundurkan diri setelah laporan tentang pelecehan seksual berulang kali terhadap seorang anak berusia 12 tahun pada tahun 1980-an. … Gereja Gateway juga meminta salah satu gembala eksekutif lainnya, Kemtal Glasgow, untuk mengundurkan diri setelah melakukan ‘kegagalan moral’ yang tidak diungkapkan …

Pada bulan Juni, Tony Evans mengundurkan diri dari gereja besar yang didirikannya, Oak Cliff Bible Fellowship, setelah mengakui dosa yang tidak diungkapkan. … Stonebriar Community Church, yang didirikan oleh Chuck Swindoll, memecat salah satu gembala asistennya yang sudah lama bekerja pada bulan Juli setelah melakukan ‘kegagalan moral’ yang tidak diungkapkan.

Tiga gembala lain dari gereja-gereja besar ditangkap. Gembala senior North Dallas Community Bible Fellowship, Terren Dames, ditangkap pada bulan Mei karena mencari jasa pelacur, dan gereja memecatnya. Gembala pendiri dari Koinonia Christian Church, Ronnie Goines, ditangkap karena penyerangan seksual pada akhir bulan Juli. Gembala muda Gereja Baptis Lakeside, Luke Cunningham, ditangkap dan didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap seorang anak …

Pada akhir Juli, Josiah Anthony, gembala utama Gereja Cross Timbers yang merupakan gereja besar, mengundurkan diri karena “pola komunikasi yang tidak pantas — terkadang seksual — dengan wanita di gereja dan staf” (“Deep in the Heart of Megachurch Country,” Christianity Today, 3 September 2024).

Gereja mega (mega-church) adalah gereja dengan jumlah jemaat lebih dari 2.000 orang, tetapi gereja-gereja tersebut bukanlah gereja Perjanjian Baru yang didirikan berdasarkan Kitab Suci dan digembalakan oleh pemimpin laki-laki yang benar-benar mengenal dan menggembalakan jemaat. Gereja-gereja tersebut adalah teater yang berpusat pada manusia dengan konser rock & roll dan suasana pesta yang ceria secara keseluruhan.

Tambahan Editor:

Terakhir, baru beberapa hari yang lalu di bulan September 2024 ini, Steve Lawson, gembala dari Trinity Bible Church di Dallas yang juga menjabat sebagai presiden dari OnePassion Ministries, diturunkan dari posisinya karena suatu “hubungan yang tidak pantas” dengan seorang perempuan yang tidak disebutkan.

Ketika orang Kristen yang alkitabiah mendengar berita kejatuhan moral seorang pemimpin gereja, maka ia memahami bahwa kejatuhan moral bisa terjadi karena banyak hal: 1) seorang pemimpin gereja belum tentu orang yang diselamatkan. Ada banyak gereja yang sedemikian jauh dari Firman Tuhan, kita meragukan keselamatan gembalanya bahkan. 2) seorang yang sudah diselamatkan juga dapat jatuh dalam dosa. 3) walaupun semua orang harus berjaga-jaga, dan pergumulan dengan dosa bisa menimpa siapa saja, namun jika suatu gereja tidak alkitabiah karena terlalu berpusat pada manusia, terlalu mengutamakan entertainment daripada kekudusan, dan tidak mau mengajarkan standar-standar kekudusan yang alkitabiah, maka kemungkinan jatuh akan semakin tinggi.

Orang yang alkitabiah mendukung proses disiplin gereja terhadap pemimpin yang jatuh ke dalam dosa, dengan tujuan memulihkan orang tersebut kepada pertobatan. Ini adalah bagian dari kekristenan yang sehat, yaitu yang menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin dan dari setiap saudara. Walaupun dunia memakai kesempatan ini untuk mencibir, itu adalah karena standar Kristen yang tinggi, karena perzinahan justru ditolerir dan dirayakan di dunia sekuler.

Posted in Gereja, Separasi dari Dunia / Keduniawian | Leave a comment