Elton John Mempersalahkan Kekristenan Atas Bunuh Diri Mantan “Kekasih”nya

(Berita Mingguan GITS 20 Maret 2010, diterjemahkan dari www.wayoflife.org)
Penyanyi rock Elton John mengklaim bahwa mantan pasangan homoseksnya bunuh diri “karena dia tidak bisa memperdamaikan homoseksualitasnya dengan kepercayaan Kristianinya” (“Elton John’s lover committed suicide,” The Telegraph, 13 Maret 2010). David Furnish, yang telah “menikah” dengan Elton John sejak 2005, mengatakan bahwa orang yang dimaksud “begitu tersiksa oleh pandangan yang bertentangan antara seksualitasnya dan kepercayaan imannya yang kuat sehingga ia memilih untuk bunuh diri.” Pernyataan publik in tujuan utamanya adalah untuk mendorong agenda hak asasi homoseksual dan mengkritik “kekristenan” karena terlalu menghakimi. John dan Furnish telah memproduksi sebuah drama berjudul Next Fall untuk mempromosikan agenda ini. Rocker berumur 62 tahun ini mengatakan, “Kita semua memerlukan kasih. Kita semua memiliki ketakutan dan rasa tidak aman yang sama. Kita semua seharusnya dibiarkan bebas.” Memang inilah yang menjadi tema lagu-lagu rock & roll selama ini sejak permulaannya. Di pihak lain, kasih Allah dalam Kristus mengharuskan pertobatan dari penyembahan diri sendiri dan penolakan “moralitas” humanistik yang relatif untuk berserah kepada Allah Mahakuasa dan jalan-jalanNya yang kudus. Allah menawarkan manusia keselamatan yang kekal dan keselamatan tersebut dibeli dengan harga yang mahal, tetapi manusia harus menerimanya sesuai dengan aturan Allah bukan aturannya sendiri. Rata-rata orang yang mengaku Kristen, hanyalah Kristen namanya saja tetapi bukan Kristen sejati; ia tidak pernah dilahirkan kembali melalui pertobatan dan iman dan karenanya tidak memiliki kuasa Allah untuk menghidupi kehidupan yang berubah.

This entry was posted in General (Umum), Kesesatan Umum dan New Age and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *