Bahaya Rohani Dalam Gerakan “Right to Life” (Hak Hidup)

(Berita Mingguan GITS 31 Juli 2010, diterjemahkan dari www.wayoflife.org)
Bahaya rohani dalam gerakan Right to Life (EDITOR: suatu gerakan anti-aborsi), adalah ekumenisme di dalam gerakan ini. Sangatlah sering terjadi bahwa orang-orang yang percaya Alkitab dikumpulkan ke dalam suatu persekutuan erat dengan orang-orang Roma Katolik dan bidat-bidat lainnya dalam perjuangan yang sebenarnya baik untuk melawan aborsi. Sebuah contoh yang sangat baik mengenai apa yang dapat terjadi adalah kasus Norma McCorvey, penuntut dalam kasus Mahkamah Agung Roe vs. Wade tahun 1973 yang megesahkan aborsi di Amerika. Pada tahun 1994, sementara ia sedang bekerja di industri aborsi dan menjalani hidup lesbian, McCorvey didekati oleh pelayan “injli” Flip Benham dari Operation Rescue. Tahun berikutnya dia dibaptis oleh Benham. Dia menjadi seorang penentang aborsi yang vokal dan berbalik dari homoseksualitas. Dalam bukunya, Won by Love, McCorvey menggambarkan saat-saat dia menolak aborsi. “Saya sedang duduk di kantor OR (Operation Rescue) ketika saya memperhatikan sebuah poster perkembangan janin. Perkembangannya sedemikian jelas, matanya sangat manis. Melihatnya saja sangat menyakitkan hati saya. Saya berlari ke luar dan akhirnya nyata bagi saya ‘Norma,’ saya berkata kepada diri saya sendiri, ‘Mereka benar.’ …Seolah-olah ada penghalang yang lepas dari mata saya dan saya tiba-tiba saya mengerti kebenaran – itu adalah seorang bayi!” Sejauh ini masih sangat baik, tetapi masalahnya adalah, gerakan Right to Life yang sama yang membantu membuka mata McCorvey untuk melihat kesalahan aborsi, juga membuat dia berhubungan dekat dengan para penyesat dan dia akhirnya terjebak oleh roh yang menipu (2 Kor. 11:1-4, 12-15). Melalui Priests for Life, terutama “teman baik” McCorvey, Romo Edward Robinsin, dia bergabung dengan Gereja Roma Katolik pada tahun 1998. Dia mengumumkan, “Setelah banyak bulan berdoa dan banyak malam dalam kekhawatiran, saya hari ini membuat pengumuman penuh bahagia bahwa saya telah memutuskan untuk bergabung dengan gereja induk kekristenan – yang saya maksud tentunya adalah Gereja Roma Katolik.” Alkitab memperingatkan, “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!” (Roma 16:17) dan “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Kor. 15:33). Mengabaikan peringatan Firman Tuhan demi suatu perkara yang baik sekalipun, adalah bodoh. Firman Allah adalah definisi yang berotoritas ilahi tentang apa itu benar dan salah, dan jika saya sedang tidak taat kepada Firman Allah maka saya tidak sedang melakukan yang benar di mata Allah, tidak peduli betapa benar rasanya atau betapa benar itu terlihat di mata manusia.

This entry was posted in Separasi dari Dunia / Keduniawian and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *