(Berita Mingguan GITS 04 Desember 2010, diterjemahkan dari www.wayoflife.org)
Henry Mikhail, seorang gembala sidang Reformed, memperingatkan bahwa theologi Dispensasional merusak hubungan Amerika-Palestina. Berbicara di Forum Global Faith di Gereja Northwood di Keller, Texas, Mikhail berkata, “Karena kelompok Injili Amerika menerima kondisi yang sekarang terjadi ini sebagai nubuat tentang Israel, mereka telah mendukung kebijaksanaan yang keras dan menekan – bahkan terhadap sesama Kristen, yang adalah sangat ironis” (“Arab Christians: Bad Eschatology Harms,” Associated Baptist Press, 19 Nov. 2010). Mikhail, yang melayani dalam grup damai-dan-keadilan di Konsili Sinode Umum Gereja Reformed Amerika, mengatakan bahwa janji-janji Allah kepada Israel adalah milik gereja. Ini adalah “Theologi Penggantian” (Replacement Theology) yang sesat yang telah menjadi bagian dasar theologi Reformed sejak awalnya. Rasul Paulus mengatakan bahwa janji-janji Allah kepada Israel akan digenapi ketika bangsa itu bertobat setelah zaman gereja. “Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka.”” (Roma 11:25-27). Kondisi Israel saat ini bukanlah penggenapan nubuat ini, tetapi hanyalah contoh akan apa yang akan datang. Yehezkiel bernubuat bahwa Israel akan kembali ke tanah mereka dalam dua tahap. Pertama, ia akan kembali dalam kondisi yang buta rohani; kedua ia akan bertobat (Yeh. 37:7-9). Sepanjang abad ke-20 Israel kembali ke tanah mereka dan menegakkan diri mereka sendiri lagi sebagai suatu bangsa, tetapi ia memang masih mati rohani. Negara Israel modern bukanlah kerajaan yang dinubuatkan dalam Alkitab dan bukanlah suatu negara kebenaran, tetapi ketika Kristus datang kembali, Israel yang bertobat akan menjadi pusat kerajaan duniaNya yang penuh kebenaran. Kita tidak mendukung semua yang dilakukan Israel, tetapi kita tahu bahwa janji-janji Allah kepadanya tidaklah diberikan kepada gereja dan seharusnya nyata kepada semua bahwa berkat-berkat Allah menyertai kembalinya mereka ke tanah walaupun dalam kondisi rohani yang seperti ini. Kehadiran Israel di sana merupakan mujizat yang terus berlangsung. Theologi Reformed sedang populer di kalangan fundamental Baptis, dan mereka bukan hanya salah dalam hal pemilihan, tetapi juga tentang gerjea dan Israel dan penafsiran nubuat Alkitab.
Kategori
- Akhir Zaman / Nubuatan (104)
- Alkitab (45)
- Apologetika (2)
- Arkeologi (39)
- Atheisme (3)
- Atheisme/Agnostikisme (10)
- Berita Mingguan (2)
- Bidat (10)
- Doa (3)
- Education / Pendidikan (6)
- Ekumenisme (107)
- Emerging Church (36)
- Fashion (5)
- Fundamentalisme (35)
- Gaming (3)
- General (Umum) (245)
- Gereja (67)
- Hermeneutika / Penafsiran (1)
- Islam (55)
- Israel (23)
- Istilah "Allah" (2)
- Kalvinisme (8)
- Katolik (121)
- Keluarga (27)
- Kesehatan / Medical (50)
- Keselamatan (9)
- Kesesatan Umum dan New Age (276)
- Kharismatik/Pantekosta (57)
- Kristologi (6)
- Laki-Laki (1)
- LGBT (72)
- Liberalisme (7)
- Ministry (2)
- Misi / Pekabaran Injil (22)
- musik (89)
- New Evangelical (Injili) (69)
- Okultisme (7)
- Pemuda/Remaja (4)
- Penganiayaan / Persecution (122)
- Pengharapan/Surga (3)
- Psikologi (7)
- Renungan (57)
- Science and Bible (307)
- Sejarah dan Doktrin Baptis (5)
- Sejarah Gereja-Gereja (1)
- Separasi dari Dunia / Keduniawian (100)
- Sports/Olahraga (3)
- Teknologi (38)
- Theologi (9)
- Tubuh Manusia (5)
- Uncategorized (14)
- Wanita (25)
Archives
- November 2024 (7)
- October 2024 (2)
- September 2024 (5)
- August 2024 (2)
- July 2024 (3)
- April 2024 (2)
- March 2024 (5)
- February 2024 (2)
- January 2024 (4)
- December 2023 (8)
- November 2023 (2)
- October 2023 (7)
- September 2023 (3)
- August 2023 (8)
- July 2023 (4)
- June 2023 (3)
- May 2023 (4)
- April 2023 (9)
- March 2023 (4)
- February 2023 (9)
- January 2023 (3)
- December 2022 (4)
- November 2022 (10)
- October 2022 (4)
- September 2022 (6)
- August 2022 (6)
- July 2022 (4)
- June 2022 (3)
- May 2022 (1)
- April 2022 (6)
- March 2022 (5)
- February 2022 (4)
- January 2022 (6)
- November 2021 (4)
- October 2021 (2)
- September 2021 (4)
- August 2021 (4)
- July 2021 (4)
- June 2021 (1)
- May 2021 (3)
- April 2021 (1)
- March 2021 (7)
- February 2021 (4)
- January 2021 (3)
- December 2020 (3)
- November 2020 (11)
- October 2020 (3)
- September 2020 (3)
- August 2020 (2)
- July 2020 (2)
- June 2020 (6)
- May 2020 (9)
- April 2020 (12)
- March 2020 (5)
- February 2020 (12)
- January 2020 (6)
- December 2019 (3)
- November 2019 (9)
- October 2019 (4)
- September 2019 (8)
- August 2019 (7)
- July 2019 (5)
- June 2019 (6)
- May 2019 (7)
- April 2019 (7)
- March 2019 (4)
- February 2019 (3)
- January 2019 (8)
- December 2018 (13)
- November 2018 (8)
- October 2018 (8)
- September 2018 (10)
- August 2018 (8)
- July 2018 (10)
- June 2018 (13)
- May 2018 (9)
- April 2018 (5)
- March 2018 (10)
- February 2018 (7)
- January 2018 (7)
- December 2017 (6)
- November 2017 (8)
- October 2017 (9)
- September 2017 (10)
- August 2017 (8)
- July 2017 (7)
- June 2017 (9)
- May 2017 (3)
- April 2017 (11)
- March 2017 (13)
- February 2017 (5)
- January 2017 (11)
- December 2016 (8)
- November 2016 (8)
- October 2016 (12)
- September 2016 (11)
- August 2016 (13)
- July 2016 (13)
- June 2016 (13)
- May 2016 (13)
- April 2016 (14)
- March 2016 (9)
- February 2016 (13)
- January 2016 (14)
- December 2015 (14)
- November 2015 (13)
- October 2015 (17)
- September 2015 (11)
- August 2015 (12)
- July 2015 (12)
- June 2015 (9)
- May 2015 (10)
- April 2015 (9)
- March 2015 (6)
- February 2015 (3)
- January 2015 (10)
- December 2014 (3)
- November 2014 (15)
- October 2014 (3)
- September 2014 (11)
- August 2014 (15)
- July 2014 (10)
- June 2014 (13)
- May 2014 (13)
- April 2014 (5)
- March 2014 (14)
- February 2014 (9)
- January 2014 (11)
- December 2013 (10)
- November 2013 (15)
- October 2013 (15)
- September 2013 (13)
- August 2013 (16)
- July 2013 (14)
- June 2013 (18)
- May 2013 (10)
- April 2013 (16)
- March 2013 (17)
- February 2013 (13)
- January 2013 (14)
- December 2012 (14)
- November 2012 (11)
- October 2012 (10)
- September 2012 (15)
- August 2012 (12)
- July 2012 (9)
- June 2012 (12)
- May 2012 (12)
- April 2012 (11)
- March 2012 (15)
- February 2012 (13)
- January 2012 (14)
- December 2011 (13)
- November 2011 (13)
- October 2011 (14)
- September 2011 (14)
- August 2011 (12)
- July 2011 (16)
- June 2011 (12)
- May 2011 (10)
- April 2011 (16)
- March 2011 (13)
- February 2011 (15)
- January 2011 (16)
- December 2010 (14)
- November 2010 (10)
- October 2010 (17)
- September 2010 (13)
- August 2010 (17)
- July 2010 (17)
- June 2010 (15)
- May 2010 (18)
- April 2010 (17)
- March 2010 (17)
- February 2010 (13)
- January 2010 (20)
- December 2009 (20)
- November 2009 (5)
- April 2009 (2)
- March 2009 (2)
- February 2009 (1)
Pak Steven saya ingin bertanya
Jadi Teologi Dispensasional itu menyatakan bahwa janji-janji Allah yang dicakup dalam kitab Perjanjian Lama hanya utk bangsa Israel saja?
Dan itu tidak bisa diklaim janji utk zaman gereja sekarang ini pak?
Teologi Dispensational menyatakan bahwa janji-janji Allah bagi Israel di Perjanjian Lama, tetap berlaku untuk Israel, terutama janji-janji yang Allah sendiri nyatakan sebagai janji kekal, misalnya tentang tanah Kanaan, tentang kerajaan Daud, dan tentang memberikan Roh Tuhan ke dalam hati mereka. Ini semua akan digenapi saat Israel bertobat menerima Yesus, yang akan terjadi menjelang kerajaan 1000 tahun.
Orang Kristen Perjanjian Baru, yang percaya pada Yesus, terhitung berada dalam Yesus. Dan karena berada dalam Yesus, maka kita juga mendapat bagian dalam janji-janji Allah, dan dalam masa sekarang ini terutama janji yang bersifat rohani, seperti kelahiran kembali.
Covenant Theologi, sebagai kontras, percaya bahwa Israel fisik, tidak lagi memiliki hak kepada janji-janji itu.