(Berita Mingguan GITS 23 Juli 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Ada perbedaan yang besar sekali antara perenungan yang alkitabiah dengan doa kontemplatif Roma Katolik yang sedang melanda dunia injili seperti api. Ada perbedaan antara dua jenis keheningan ini (silence vs. THE silence). Keheningan perenungan alkitabiah secara sederhana adalah suatu tempat yang sunyi di mana jiwa dapat secara efektif mencari Tuhan. Dalam Alkitab hal ini disebut mencari Tuhan (Maz. 105:3; Yes. 55:6), menantikan Tuhan (Maz. 69:7), merenungkan Tuhan (Maz. 104:34), merenungkan Firman Tuhan (Maz. 1:2). Di zaman ini, saat kebanyakan dari kita memakai komputer dan telpon genggam canggih dan jam-jam kita diisi sampai penuh oleh kesibukan, sangatlah penting untuk memiliki waktu-waktu harian yang hening untuk renungan rohani. Di sisi lain, “keheningan” (THE silence) doa-doa kontemplatif merujuk kepada mengejar Allah yang di luar Alkitab, di luar dari pemikiran. Hal ini merujuk kepada menyingkirkan segala pikiran melalui mekanisme-mekanisme seperti mantra. Hal ini telah dipopulerkan oleh guru-guru kontemplatif seperti Richard Foster dan Dallas Willard dan dipromosikan oleh banyak pemimpin injili hari ini, termasuk Rick Warren, Bill Hybels, Chuck Swindoll, David Jeremiah, Beth Moore, Mark Driscoll, Max Lucado, Philip Yancy, Ed Young, Gary Thomas, Lee Strobel, dan Charles Stanley. Salah satu manual doa kontemplatif yang populer adalah The Cloud of Unknowing. Buku ini, yang keluar dari kegelapan sistem biara Roma Katolik, mengajarkan pemakaian sebuah mantra untuk mengusir pikiran-pikiran sadar dengan tujuan memasuki suatu pengalaman persekutuan dengan Allah dalam “kehampaan.” “Fokuskan perhatianmu pada kata-kata sederhana seperti dosa atau Allah ….dan TANPA INTERVENSI PIKIRAN YANG ANALITIS biarkan dirimu merasakan secara langsung realita yang disimbolkan kata itu” (pasal 36, hal. 94). Ini bukanlah perenungan alkitabiah; ini adalah resep yang berbahaya untuk mengundang kesesatan satanik. Kita harus mencari Allah melalui iman, dan iman timbul dari pendengaran Firman Allah (Ibr. 11:6; Rom. 10:7). Jika kita mencoba untuk mengetahui dan “merasakan” Allah di luar dari halaman-halaman Kitab Suci, di luar dari pengajaran Alkitab, kita berjalan dalam ketidaktaatan dan ketidakpercayaan dan membuat diri kita gampang sekali ditipu rohani oleh pihak-pihak yang menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14). Praktek-praktek kontemplatif seperti Doa Yesus, visualisasi doa, doa nafas, dan centering prayer, sangatlah berbahaya. Banyak orang yang mempraktekkan hal-hal ini ujung-ujungnya mempercayai konsep Allah yang kafir seperti pantheisme (Allah adalah segala sesuatu) dan panentheisme (Allah ada dalam segala sesuatu). Melalui praktek-praktek ini orang biasanya menjadi semakin ekumenis dalam pola pikirnya. Seseorang tidak perlu memilih antara dua hal – mengenal Allah atau mengenal Allah secara pribadi. ALLAH DIKENAL DALAM KRISTUS MELALUI FIRMANNYA. Pembelajaran Alkitab bukanlah tujuan akhir dan seharusnya bukanlah suatu pekerjaan intelektual yang kering; melainkan adalah cara kita bisa mengenal Allah. “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (Maz. 1:2). “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Pet. 1:4)
Kategori
- Akhir Zaman / Nubuatan (97)
- Alkitab (39)
- Apologetika (2)
- Arkeologi (32)
- Atheisme (2)
- Atheisme/Agnostikisme (10)
- Berita Mingguan (2)
- Bidat (9)
- Doa (2)
- Education / Pendidikan (4)
- Ekumenisme (103)
- Emerging Church (30)
- Fashion (2)
- Fundamentalisme (35)
- Gaming (2)
- General (Umum) (222)
- Gereja (50)
- Hermeneutika / Penafsiran (1)
- Islam (55)
- Israel (18)
- Istilah "Allah" (2)
- Kalvinisme (8)
- Katolik (115)
- Keluarga (22)
- Kesehatan / Medical (41)
- Keselamatan (7)
- Kesesatan Umum dan New Age (264)
- Kharismatik/Pantekosta (54)
- Kristologi (6)
- Laki-Laki (1)
- LGBT (51)
- Liberalisme (6)
- Ministry (2)
- Misi / Pekabaran Injil (19)
- musik (82)
- New Evangelical (Injili) (64)
- Okultisme (7)
- Pemuda/Remaja (4)
- Penganiayaan / Persecution (117)
- Pengharapan/Surga (3)
- Psikologi (7)
- Renungan (55)
- Science and Bible (280)
- Sejarah dan Doktrin Baptis (5)
- Sejarah Gereja-Gereja (1)
- Separasi dari Dunia / Keduniawian (90)
- Sports/Olahraga (3)
- Teknologi (37)
- Theologi (6)
- Uncategorized (13)
- Wanita (20)
Archives
- May 2022 (1)
- April 2022 (6)
- March 2022 (5)
- February 2022 (4)
- January 2022 (6)
- November 2021 (4)
- October 2021 (2)
- September 2021 (4)
- August 2021 (4)
- July 2021 (4)
- June 2021 (1)
- May 2021 (3)
- April 2021 (1)
- March 2021 (7)
- February 2021 (4)
- January 2021 (3)
- December 2020 (3)
- November 2020 (11)
- October 2020 (3)
- September 2020 (3)
- August 2020 (2)
- July 2020 (2)
- June 2020 (6)
- May 2020 (9)
- April 2020 (12)
- March 2020 (5)
- February 2020 (12)
- January 2020 (6)
- December 2019 (3)
- November 2019 (9)
- October 2019 (4)
- September 2019 (8)
- August 2019 (7)
- July 2019 (5)
- June 2019 (6)
- May 2019 (7)
- April 2019 (7)
- March 2019 (4)
- February 2019 (3)
- January 2019 (8)
- December 2018 (13)
- November 2018 (8)
- October 2018 (8)
- September 2018 (10)
- August 2018 (8)
- July 2018 (10)
- June 2018 (13)
- May 2018 (9)
- April 2018 (5)
- March 2018 (10)
- February 2018 (7)
- January 2018 (7)
- December 2017 (6)
- November 2017 (8)
- October 2017 (9)
- September 2017 (10)
- August 2017 (8)
- July 2017 (7)
- June 2017 (9)
- May 2017 (3)
- April 2017 (11)
- March 2017 (13)
- February 2017 (5)
- January 2017 (11)
- December 2016 (8)
- November 2016 (8)
- October 2016 (12)
- September 2016 (11)
- August 2016 (13)
- July 2016 (13)
- June 2016 (13)
- May 2016 (13)
- April 2016 (14)
- March 2016 (9)
- February 2016 (13)
- January 2016 (14)
- December 2015 (14)
- November 2015 (13)
- October 2015 (17)
- September 2015 (11)
- August 2015 (12)
- July 2015 (12)
- June 2015 (9)
- May 2015 (10)
- April 2015 (9)
- March 2015 (6)
- February 2015 (3)
- January 2015 (10)
- December 2014 (3)
- November 2014 (15)
- October 2014 (3)
- September 2014 (11)
- August 2014 (15)
- July 2014 (10)
- June 2014 (13)
- May 2014 (13)
- April 2014 (5)
- March 2014 (14)
- February 2014 (9)
- January 2014 (11)
- December 2013 (10)
- November 2013 (15)
- October 2013 (15)
- September 2013 (13)
- August 2013 (16)
- July 2013 (14)
- June 2013 (18)
- May 2013 (10)
- April 2013 (16)
- March 2013 (17)
- February 2013 (13)
- January 2013 (14)
- December 2012 (14)
- November 2012 (11)
- October 2012 (10)
- September 2012 (15)
- August 2012 (12)
- July 2012 (9)
- June 2012 (12)
- May 2012 (12)
- April 2012 (11)
- March 2012 (15)
- February 2012 (13)
- January 2012 (14)
- December 2011 (13)
- November 2011 (13)
- October 2011 (14)
- September 2011 (14)
- August 2011 (12)
- July 2011 (16)
- June 2011 (12)
- May 2011 (10)
- April 2011 (16)
- March 2011 (13)
- February 2011 (15)
- January 2011 (16)
- December 2010 (14)
- November 2010 (10)
- October 2010 (17)
- September 2010 (13)
- August 2010 (17)
- July 2010 (17)
- June 2010 (15)
- May 2010 (18)
- April 2010 (17)
- March 2010 (17)
- February 2010 (13)
- January 2010 (20)
- December 2009 (20)
- November 2009 (5)
- April 2009 (2)
- March 2009 (2)
- February 2009 (1)
Sy Mau informasi lebih banyak lg tentang doa kontempelatif ini. Sy tlh membeli Hulu tentang ini terbitan dr BPK Gunung Mulia Karangan J David Muyskens. Apakah buku terse but bail. GBU
David Muysken sepertinya adalah seorang penganut doa kontemplatif. Jadi, bukunya adalah pro gerakan itu, yang sebenarnya tidak alkitabiah.