(Berita Mingguan GITS 16 Juli 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari Creation Moments, 15 Juni 2011: “Ada orang yang berbicara kepada tanaman mereka. Tetapi apa yang akan anda katakan kepada suatu bakteri? Ternyata, tanaman kacang kedelai tahu persis apa yang harus dikatakan untuk membuat bakteri menjadi teman dekat dan penolong yang baik. Simbiosis artinya adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda yang berarti mereka saling membantu satu sama lain. Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhan yang sehat. Tetapi, walaupun ada banyak nitrogen di udara, tumbuhan biasanya tidak dapat memakai nitrogen itu. Tanaman jenis legume, seperti kacang kedelai, berpadu dengan bakteria yang dapat mengambil nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk nitrogen yang dapat dipakai oleh tumbuhan, termasuk kacang kedelai ini. Sebagai balasan, tumbuhan menciptakan rumah yang enak bagi bakteri itu dalam nodus-nodus di akarnya dan menyediakan makanan bagi bakteri. Bakteri memerlukan banyak oksigen dan energi untuk mengikat nitrogen ke dalam tanah. Oksigen ini didapatkan dari partikel heme. Nama ini mungkin mengingatkan anda dengan hemoglobin yang membawa oksigen di dalam darah, dan memang itulah dia! Itulah mengapa partikel heme dalam nodul-nodul mengubah warna mereka menjadi merah. Siapakah yang membuat heme ini, tanaman atau bakteri? Ketika sendirian, tidak satu pun dari keduanya yang memiliki heme. Para peneliti telah belajar bahwa sang tumbuhan membentuk bagian pertama dari bahan kimia yang diperlukan untuk pembentukan heme…..dan bakteri menyelesaikannya! Tumbuhan dan bakteri benar-benar berkomunikasi secara kimiawi satu dengan yang lainnya agar produksi dapat berjalan dengan lancar! Komunikasi antara dua makhluk hidup yang sedemikian berbeda, yang memungkinkan mereka untuk mengerjakan proses kimia yang rumit untuk meningkatkan kualitas hidup mereka berdua, menunjukkan betapa tidak mampunya evolusi menjelaskan kehidupan. Kejadian ini tentunya memuliakan sang Pencipta!