Hati-hati Terhadap Quick Prayerism

(Berita Mingguan GITS 29 Oktober 2011, sumber: www.wayoflife.org)

Quick Prayerism adalah suatu metode penginjilan yang cepat sekali membuat orang mengucapkan doa orang berdosa setelah penjelasan Injil yang dangkal yang biasanya sama sekali tidak menyinggung pentingnya pertobatan. Metode ini cepat juga menyatakan seseorang sudah diselamatan dan memberikan mereka “jaminan” dan mencoba membaptis dia bahkan jika orang itu sama sekali tidak menunjukkan bukti alkitabiah bahwa dia telah lahir baru. Seringkali, Quick Prayerism menggunakan manipulasi-manipulasi penjualan (sales) psikologis. Dalam Quick Prayerism, suatu “doa orang berdosa” yang kosong seringkali menggantikan kerja Roh Kudus dan kelahiran kembali yang ajaib. Quick Prayerism memiliki ciri adanya laporan memenangkan jiwa yang angkanya berlebihan, karena ternyata jumlah pertobatan sejati sangatlah kecil dibandingkan statistik yang dilaporkan. Kita menyebutnya “prayerism” karena metode ini berfokus pada suatu doa. Kita menyebutnya “quick prayerism” karena metode ini spesialis dalam menggunakan presentasi yang cepat dan mendorong untuk keputusan yang cepat disertai suatu kedangkalan umum dan tidak adanya kedalaman alkitabiah. Sebuah contoh metode ini disampaikan kepada saya oleh seorang teman yang merasakan pengalaman berikut di sebuah gereja dengan sekolah tinggi alkitab yang besar. Si penginjil yang dimaksud adalah misionari veteran ke Jepang, seorang yang memiliki pengaruh besar dalam lingkup Baptis Independen. “Kami pergi keluar bersama staf mereka pada Sabtu pagi untuk penginjilan. Segera kami dipasangkan dengan para veteran. Pintu pertama yang kami kunjungi, kami bertemu dengan seorang Katolik yang ramah, dan saya kaget melihat orang itu ‘diselamatkan’ di depan mata saya sambil si … [penginjil veteran] menuntun dia dari beberapa perikop Alkitab hingga mengucapkan doa orang berdosa dengan sedemikian mulus sehingga saya sendiri tidak menyangkanya. Saya menyadarkan diri dan sementara si … sedang mencatat detil kontak orang tersebut, saya bertanya kepada orang itu apakah (1) dia percaya dia adalah orang yang baik dan (2) apakah mungkin untuk masuk Surga dengan cara menjadi orang yang baik. Orang yang baru saja ‘diselamatkan’ ini menjawab kedua pertanyaan dengan “YA.” Saya memandang sekeliling dan dua orang di samping saya itu tidak mengatakan atau melakukan apa-apa. Kami pergi lagi ke beberapa tempat, dan akhirnya sampai ke sebuah rumah yang dihuni seorang wanita muda Roma Katolik yang menjawab ketukan pintu. Dia mengaku dia adalah seorang Kristen. Walaupun dia mengatakan bahwa semua gereja itu sama, si … memberikan dia jaminan masuk surga dengan mengutip 1 Yoh. 5:13.” Banyak gereja yang telah mengadopsi metode penginjilan yang tidak alkitabiah ini dan telah menghasilkan jutaan pengakuan palsu di seluruh dunia dan telah memberikan harapan palsu kepada orang-orang ini. Ada banyak gereja yang hanya dapat memperlihatkan segelintir orang yang benar-benar telah menjadi ciptaan baru dibandingkan dengan ratusan petobat yang mereka klaim. Pertobatan dan metodologi penginjilan bukanlah isu kecil yang dapat dianggap “tidak esensial.” Quick Prayerism adalah maut dalam belanga bagi gereja manapun yang mempraktekkannya.

This entry was posted in Misi / Pekabaran Injil. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *