(Berita Mingguan GITS 26 November 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari The Christian Post, 18 Nov. 2011: “Otoritas Telekomunikasi Pakistan (OTP / Pakistan Telecommunication Authority: PTA) sedang menghadapi kritikan besar setelah mengirim sebuah surat kepada perusahaan-perusahaan telepon genggam yang mengatakan bahwa mereka harus memblokir pesan-pesan yang mengandung kata-kata dan frase-frase tertentu, dan termasuk dalam frase-frase terlarang tersebut adalah ‘Yesus Kristus’ dan ‘mendapat Yesus.’ Menurut surat tersebut, orang-orang Pakistan memiliki hak kebebasan bicara dan kebebasan pers, tetapi kebebasan ini “tunduk kepada restriksi-restriksi yang wajar yang dibebankan oleh hukum untuk kepentingan kemuliaan Islam,” antara lain. Surat tersebut dan dua daftar yang mengandung kata-kata yang terlarang dipostingkan di website Bytes For All (BFA). BFA, sebuah organisasi hak asasi manusia di Pakistan yang terdiri dari profesional maupun pengguna teknologi informasi dan teknologi, sangat marah atas larangan tersebut. …’Kami juga mengutuk fakta bahwa sambil bersenang-senang dalam melakukan aksi kejam menjadi polisi moral ini, PTA (OTP) juga menyakiti perasaan keagamaan banyak orang Kristen Pakistan dengan menambahkan Yesus Kristus ke daftar kata-kata yang dilarang. Kalau hal yang serupa terjadi di negara lain, pasti akan ada amarah yang luar biasa, dan jika (sengaja atau tidak sengaja) yang menjadi target adalah Muslim, maka amarahnya pasti sudah tidak dapat terkendali,’ kata artikel tersebut.”