Beth Moore Sedang Membangun Gereja Esa Dunia

(Berita Mingguan GITS 14 Januari 2012, sumber: www.wayoflife.org)

Beth Moore adalah salah satu wanita pembicara dan penulis Kristen yang paling populer. Buku-bukunya untuk mempelajari Alkitab telah terjual jutaan eksemplar. Konferensi-konferensinya (dengan nama Living Proof Live), yang diadakan oleh LifeWay (Southern Baptist), telah menarik ribuan pengunjung. Pertemuan-pertemuan Moore diikuti oleh orang dari “semua denominasi,” karena dia “tidak terperangkap dalam isu-isu doktrinal yang divisif” dan “menjauh dari topik-topik yang dapat memperlebar retak-retak yang sudah ada di antara berbagai aliran dalam tubuh Kristus” (Charisma, Juni 2003). Ini adalah filosofi ekumenis “hanya-bicara-yang-positif” yang sangat tidak Alkitabiah, yang sangat berperan dalam peningkatan kesesatan akhir zaman dan pembangunan gereja esa dunia. Paulus menguatkan Timotius untuk tidak membiarkan adanya doktrin lain (1 Tim. 1:3) dan memperingatkan saudara-saudara untuk menjauhi mereka yang mengajarkan kesalahan, tetapi Mrs. Moore tentunya lebih bijaksana daripada menjadi seorang yang intoleran dan berpikiran sempit. Pemimpin “worship” Moore, Travis Cottrell, “memiliki pendekatan yang unik dan segar terhadap penyembahan sehingga dapat menyatukan gereja-gereja bersama,” suatu pendekatan “yang melingkupi semua tembok denominasi” (website LifeWay Christian Resources). Dalam sebuah konferensi di Houston, Texas, Moore menyuruh para wanita untuk duduk di panggung untuk mewakili suatu grup yang gado-gado secara doktrinal. Dia berkata, “kami adalah grup yang sangat interdenominasi; saya tidak dapat menyatakan betapa saya mencintai keragaman tersebut.” Kelompok-kelompok yang dia garisbawahi secara spesial adalah United Methodist, Lutheran, Presbyterian, Baptis, Kharismatik, dan Roma Katolik. Moore adalah contoh orang buta menuntun orang buta. Dia mengabaikan peringatan Alkitab yang serius tentang bertambah banyaknya pengajar-pengajaran sesat dan ledakan kesesatan akhir zaman. Dia mengabaikan fakta bahwa di dalam “keragaman denominasi” yang dia “cintai” terdapat banyak sekali kesesatan, seperti baptismal regeneration (keselamatan memerlukan baptisan), infant baptism (baptis bayi), sakramentalisme, Mariolatry (penyembahan Maria), penyembahan relik-relik kuno, kepausan, antinomianisme (menolak aturan/hukum), universalisme (semua orang selamat), mistikisme kontemplatif, modernisme theologi, dan konsep allah wanita versi The Shack, dan itu baru secuil contoh. Kita sedang hidup di tengah-tengah kesesatan akhir zaman yang merajalela sebagaimana dinubuatkan dalam Kitab Suci (2 Tim. 3-4). Ini bukanlah waktunya untuk “melingkupi” tembok-tembok denominasi; ini adalah waktunya berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus dan membangun tembok separasi sebagai suatu perlindungan saleh terhadap kesalahan dan keduniawian. Roma 16:17 dan Yudas 3 dan perintah-perintah serupa seringkali diabaikan oleh pembicara-pembicara injili yang populer, tetapi perintah-perintah ini tidak akan diabaikan pada hari pengadilan Kristus (dengan asumsi orang-orang ini sudah lahir baru). Klip video tentang Moore sedang memuji denominasi-denominasi yang berbeda-beda, lihat http://apprising.org/2011/12/22/beth-moore-gods-vision-for-the-church-includes-the-roman-catholic-church-denomination/

This entry was posted in Ekumenisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *