Sepuluh Hukum Allah Menjadi “JUST10” (HANYA10)

(Berita Mingguan GITS 17 Maret 2012, sumber: www.wayoflife.org)

Merefleksikan dengan sempurna situasi zaman ini, yaitu tidak adanya takut akan Allah bahkan di antara orang-orang yang mengaku Kristen, seorang pengkhotbah dan penulis yang terkenal dari Inggris, J. John, telah mengubah perintah-perintah negatif dalam Sepuluh Hukum menjadi suatu pendekatan positif yang diberi nama “Just10” (“Hundreds of Churches Using ‘New’ Ten Commandments,” Christian Post, 9 Maret 2012). John, yang materi-nya dipakai oleh 600 gereja, mengubah perintah Allah “Janganlah mencuri,” menjadi “Jadilah makmur dengan hati nurani yang bersih;” “Janganlah berzinah” menjadi “Jadikan hubungan-mu kebal perselingkuhan;” “Hormatilah ayahmu dan ibumu” menjadi “Jagalah damai dengan orang tuamu.” Tujuannya, kita diberitahu, adalah untuk membuat Firman Allah “lebih pribadi” dan menjadi sesuatu yang “dapat menyentuh orang-orang hari ini.” Dua prinsip utama filosofi Injili yang telah menyapu kekristenan setengah abad terakhir ini adalah untuk memberitakan yang positif saja, dengan tempo yang riang, dan mencoba membuat kekristenan “keren” bagi generasi yang kecanduan “keren” ini. J. John telah sangat sukses melanjutkan prinsip yang sangat salah ini, tetapi dia belum melampuai Kenneth Caine, yang pada tahun 1998 mempublikasikan “Alkitab Positif” dengan tujuan menghilangkan semua pernyataan “negatif” dalam Kitab Suci. Hasilnya adalah Alkitab yang sangat tipis! Dalam Alkitab ada pernyataan positif dan ada pernyataan negatif, dan tugas pengkhotbah adalah menyatakan semuanya. Khotbah yang alkitabiah mengandung elemen peringatan dan peneguran yang kuat. Kita diperintahkan untuk “nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah” (2 Tim. 4:2) dan “nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu” (Tit. 2:15). Pengkhotbah harus memberitakan semua yang Kristus ajarkan (Mat. 28:20). Dia harus memberitakan seluruh maksud Allah (Kis. 20:27). Adalah “kenegatifan” dan “ketajaman” Firman Allah yang Roh Allah pakai untuk menusuk hati manusia; adalah “galah rangsang” itu yang Allah pakai untuk membawa manusia kepada pertobatan (Kis. 26:14). “…teguran yang mendidik itu jalan kehidupan” (Ams. 6:23). Hukum Allah seharusnyalah mengandung pernyataan-pernyataan yang negatif dan ditakuti! Mengingat peringatan Allah untuk tidak mengubah-ubah FirmanNya, lebih baik tangan saya terpotong dari pada melakukan apa yang telah J. John lakukan. “Rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu” (Rom. 3:18).

This entry was posted in Kesesatan Umum dan New Age, New Evangelical (Injili). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *