Yesus yang Tidak Dikenal Para Injili

(Berita Mingguan GITS 05 Mei 2012, sumber: www.wayoflife.org)

Sebuah laporan yang baru-baru ini ditulis oleh tiga pemimpin Injili menyingkapkan suatu fakta yang menakutkan: Mereka tidak mengenal Yesus yang ada dalam Alkitab. Laporan itu berjudul “Name-calling is rhetorical pornography” (“Saling mengejek adalah pornografi rohani”) oleh Jim Daly, presiden dari Focus on the Family, Russell More, dekan fakultas Theologi di Southern Baptist Theological Seminary, dan Samuel Rodriguez, presiden dari National Hispanic Christian Leadership Conference. Thesis dari laporan ini adalah bahwa orang-orang Kristen tidak pernah boleh menggunakan “istilah-istilah yang merendahkan terhadap manusia lainnya” atau “gambaran yang mengecilkan terhadap mereka yang tidak seiman dengan kita” karena Yesus, katanya, tidak melakukan hal-hal ini, dan melakukannya berarti “menyangkal kemanusiaan dan kehormatan setiap individu” (“Name-calling,” CNN Belief Blog, 26 April 2012). Laporan itu mengatakan bahwa Kristus “memiliki kasih yang sama banyak dalam hatiNya terhadap aktivis homoseksual, imigran gelap, dan atheis” dengan terhadap orang percaya. Pernyataan itu benar dalam pengertian bahwa Allah mengasihi seluruh dunia dan Yesus mati sehingga semua orang berdosa dapat diselamatkan, tetapi tidak berarti bahwa Yesus memperlakukan semua orang secara sama atau bahwa Dia tidak pernah memakai istilah-istilah yang keras dan menegur dan “merendahkan.” Dia menyebut orang-orang Yahudi di zamanNya “angkatan yang jahat dan tidak setia” (Mat. 16:4). Ia menyebut orang-orang Yahudi “jahat” (Luk. 11:13) dan Herodes sebagai “serigala itu” (Luk. 13:32) dan orang-orang Farisi sebagai pemimpin-pemimpin buta, orang-orang bodoh, orang-orang munafik, kuburan yang dilabur putih, ular-ular, dan ular beludak (Mat. 23:16-23). Ia menyebut orang-orang tertentu serigala berbulu domba dan serigala buas (Mat. 7:15). Dia mengkategorikan sebagian orang sebagai anjing dan babi (Mat. 7:6). Dia mengucapkan kutuk yang kekal atas penduduk Khorazim dan Betsaida dan Kapernaum (Mat. 11:20-24). Ia memandang orang-orang di sinagog Kapernaum dengan amarah karena kekerasan hati mereka (Mar. 3:5). Di manakah Kristus YANG INI dalam dunia Injili hari ini? Sebaliknya, mereka percaya kepada suatu kristus yang telah mereka buat sesuai dengan gambar dan rupa mereka sendiri, kristus yang selalu menjunjung harga diri orang, kristus lembek yang tidak menegur orang berdosa dengan jelas dan tidak melemparkan orang-orang tidak percaya ke dalam neraka. Saya tidak dapat mengingat satu pemimpin Injili yang prominen yang mengikuti contoh Yesus dalam teks-teks di atas. Kristus yang demikian bahkan tidak eksis dalam pikiran mereka. Tidak heran buku yang kacau seperti The Shack bisa sedemikian berpengaruh bagi generasi ini.

This entry was posted in New Evangelical (Injili). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *