(Berita Mingguan GITS 9 Juni 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Pengumpul fosil, Richard Leakey, seorang atheis, mengklaim bahwa ilmu pengetahuan akan membungkam para skeptis terhadap evolusi dalam waktu 15-30 tahun. Dia mengatakan, “Kalau kamu tidak suka kata ‘evolusi,’ saya tidak peduli kamu mau pakai istilah apa, tetapi kehidupan telah berubah. Kamu dapat membentangkan semua fosil yang telah dikoleksi dan mendirikan jalur keturunan yang bahkan dapat dilihat oleh seorang yang bodoh. Jadi, pertanyaannya adalah, mengapa, bagaimana ini terjadi? Ini tidak dijawab oleh Kitab Kejadian. Tidak ada penjelasan mengenai perubahan ini yang mulai sejak 500 juta tahun yang lalu di buku manapun yang saya baca yang katanya dari Allah” (“Evolution Skeptics Will Soon Be Silenced,” AP, 28 Mei 2012). Richard adalah putra dari Louis Leakey, patriarkh dari keluarga yang mengklaim telah menggali “kebanyakan bukti fosil tentang evolusi manusia.” Dalam buku Seeing the Non-Existent: Evolution’s Myths and Hoaxes, kami telah menjawab Leakey dan maskot-maskot utama evolusi manusia. Buku ini didasarkan pada riset yang ekstensif, termasuk mengunjungi museum-museum ilmu pengetahuan alam yang terkenal di AS, Inggris, dan Australia. Kami menjawab maskot-maskot yang sering dipakai evolusi, seperti Cro-Magnon, Neanderthal, Java Man, Piltdown, Nebraska Man, Peking Man, Homo Habilis, Homo Erectus, dan Lucy. Semakin banyak saya mempelajari sejarah pencarian “mata rantai yang hilang” antara manusia dengan binatang, semakin saya heran bahwa mereka bisa-bisanya menipu sedemikian banyak orang di dunia ini dengan mitos mereka. Satu-satunya penjelasan hanyalah dalam Alkitab, yang mengatakan bahwa manusia sedang memberontak terhadap Allah dan berada di bawah kuasa rohani Iblis, yang disebut “ilah zaman ini” (2 Kor. 4:4). Alkitab juga mengatakan bahwa pada hari-hari terakhir, manusia akan menertawakan mujizat-mujizat yang tercatat dalam Alkitab karena mereka mau menuruti hawa nafsu mereka sendiri daripada menuruti sang Pencipta (2 Pet. 3). Selama lebih dari satu abad, kaum evolusionis telah berhasil melakukan penipuan masal. Gambar-gambar yang dipakai untuk mengilustrasikan munculnya manusia dari kera dan berbagai lukisan penuh imajinasi dan model-model manusia-kera, semua itu telah mempengaruhi begitu banyak orang untuk meyakini bahwa ada bukti ilmiah tentang evolusi manusia dari dunia binatang. Faktanya, sama sekali tidak ada bukti setitik pun. Gambar-gambar dan ilustrasi-ilustrasi itu semua hanya didasarkan pada spekulasi yang sia-sia dan asumsi evolusi. Pada tahun 1999, Henry Gee, penulis utama bidang ilmu pengetahuan bagi majalah Nature, membuat pengakuan berikut: “Mengambil sekumpulan fosil lalu mengatakan bahwa fosil-fosil ini mewakili suatu garis keturunan bukanlah suatu hipotesis ilmiah yang dapat diuji, tetapi adalah membuat suatu pernyataan yang sama berotoritas dengan cerita-cerita malam sebelum tidur – menarik, dan mungkin instruktif, tetapi tidak ilmiah” (Gee, In Search of Deep Time). Yang pasti adalah bahwa dalam 30 tahun lagi, Richard Leakey yang sudah berusia 67 tahun, sudah akan tahu bahwa evolusi adalah suatu kebohongan.