Ekumenisme Jahanam Keluarga Graham

(Berita Mingguan GITS 13Oktober2012, sumber: www.wayoflife.org)

Billy Graham telah memimpin kaum Injili ke dalam jalur ekumenisme dan afiliasi dengan Roma Katolik sejak tahun 1950an. Dia telah menyerahkan ribuan petobat kepada Roma Katolik dan gereja-gereja Protestan yang liberal. Kebijaksanaan dia ini dengan jelas dinyatakan oleh wakil ketua komite KKR penginjilan di Vancouver, British Columbia, “Jika orang-orang Katolik maju ke depan TIDAK AKAN ADA USAHA UNTUK MENOBATKAN MEREKA dan nama-nama mereka akan diberikan kembali ke pada gereja Katolik yang terdekat ke rumah mereka” (David Cline of Bringhouse United Church, Vancouver Sun, 5 Oktober 1984). Pada tahun 1989, Michael Seed, Penasihat Ekumene bagi Kardinal (Katolik) Hume, berkata mengenai penginjilan Graham di London: “Mereka yang maju ke depan untuk mendapatkan konseling selama malam Misi di bulan Juni, jika mereka adalah orang Katolik, akan dipandu ke suatu grup pelayanan Roma Katolik, yang dipimpin oleh konselor-konselor Katolik di wilayah rumah mereka” (John Ashbrook, New Neutralism II, hal. 25). Dalam buku otobiografinya tahun 1997, Graham mengatakan bahwa tujuannya bukanlah memimpin orang keluar dari Roma Katolikism (Graham, Just As I Am, hal. 357). Dalam sebuah wawancara pada bulan Januari 1997 dengan Larry King Live, Graham mengatakan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat indah dengan Roma, merasa nyaman dengan Vatikan, dan setuju dengan Paus mengenai hampir segala sesuatu. Pada tanggal 30 Mei 1997, dalam sebuah wawancara, Graham memberitahu David Frost: “Saya merasa saya adalah milik semua gereja. SAYA SAMA NYAMANNYA DI GEREJA ANGLIKAN ATAU BAPTIS ATAU BRETHREN ATAU ROMA KATOLIK. …Dan para uskup maupun uskup agung dan Paus adalah teman-teman kami” (David Frost, Billy Graham in Conversation, hal. 68, 143). FRANKLIN GRAHAM sedang berjalan mengikuti jejak ayahnya yang tidak taat. Tidak lama setelah mengambil alih usaha Graham Evangelistic, Franklik memberitahu sebuah wartawan koran bahwa persekutuan ekumene ayahnya dengan Roma Katolik dan denominasi-denominasi lain adalah “salah satu hal terpintar yang pernah dilakukan ayahnya” (“Keeping it simple, safe keeps Graham on high,” The Indianapolis Star, Kamis, 3 Juni 1999, hal. H2).

This entry was posted in Ekumenisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *