(Berita Mingguan GITS 22Desember 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Bukan hanya pembunuhan anak-anak oleh orang dewasa yang meledak di masyarakat Amerika, tetapi juga pembunuhan masal. Sejak tahun 1980, jumlah pembunuhan masal, empat orang atau lebih, telah meningkat drastis, bahkan menjadi sering, dengan lebih dari 62 episode. Pada tahun 1984, James Huberty membunuh 21 orang di sebuah McDonald di California. Pada tahun 1986, Pat Sherrill membunuh 14 orang di sebuah kantor pos di Oklahoma. Pada tahun 1991, George Hennard membunuh 23 orang di sebuah kafetaria Texas.
Pada tahun 1999, para penembak Columbine yang masih remaja, membunuh 12 murid dan seorang guru sebelum mengakhir hidup mereka yang kacau, tetapi mereka tadinya berniat membunuh jauh lebih banyak. Pada tahun 2007, Seung Hoi Cho membunuh 32 murid dan dirinya sendiri di kampus Virginia Tech. Pada April 2009, Jiverly Wong membunuh 13 di New York, dan pada November tahun itu, Nidal Hasan membunuh 13 di Fort Hood, Texas. 2012 menjadi tahun yang besar bagi para pembunuh masal, dengan James Holmes membunuh 12 dan melukai 59 di sebuah bioskop di Colorado pada bulan Juli, dan Wade Page membunuh enam dan melukai empat di sebuah bait Sikh di Wisconsin pada bulan Agustus, dan Andrew Engeldinger membunuh lima di sebuah perkantoran di Minnesota pada bulan September, dan Adam Lanza membunuh 27 pada bulan Desember.
Ini bukan fenomena yang hanya terjadi di Amerika. Tahun lalu, Anders Breivik yang sangat arogan dan berhati dingin, membunuh 69 orang muda yang bertenda di sebuah pulau di Norwegia, menembaki mereka yang “pura-pura mati” dan mereka yang mencoba berenang lari.