Pat Robertson Mengatakan Bahwa Dinosaurus Hidup Sebelum Zaman Alkitab

(Berita Mingguan GITS 08Desember 2012, sumber: www.wayoflife.org)

Pat Robertson, pemimpin dari Klub The 700, memberitahu seorang penonton pada tanggal 27 November bahwa bumi lebih tua dari 6000 tahun dan bahwa dinosaurus hidup sebelum sejarah dalam Alkitab (“Pat Robertson Says Dinosaurs Prove Young Earth Creationists Are Wrong,” Christian Post, 28 Nov. 2012). Robertson waktu itu sedang menjawab seorang ibu Kristen yang khawatir bahwa putra dan suaminya sedang meninggalkan iman Alkitabiah demi kebohongan-kebohongan ilmu pengetahuan, dan ibu itu mendapatkan jawaban yang sedemikian salah dari Robertson. Sungguh sedih, jelas sekali Pat tidak paham soal isu yang sangat penting ini, salah dalam berpikir bahwa ilmu pengetahuan evolusi didasarkan pada fakta-fakta riil. Ilmu evolusi bukanlah ilmu pengetahuan sejati, melainkan suatu penafsiran ulang fakta-fakta sains melalui kacamata skeptikisme yang disengaja. Semua ilmu pengetahuan sejati mendukung Alkitab, dan hal ini telah didokumentasi oleh banyak sekali ilmuwan yang berkualitas tinggi, seperti para pemegang Ph. D. yang kami daftarkan di ebook “Testimonies of Scientists Who Believe the Bible,” yang tersedia gratis dari www.wayoflife.org. Sangatlah esensial untuk mengerti bahwa evolusi bahkan tidak bisa dianggap suatu teori atau bahkan suatu hipotesis. Sebagaimana yang dikatakan oleh David Stone, seorang Ph.D. dalam bidang fisika, “Teori-teori ilmiah melibatkan model kuantitatif, data eksperimental, dan validasi berulang kali melalui prediksi dan observasi. Dalam aspek manapun dari filosofi/fantasi evolusi ini, tidak ada ‘teori’ sama sekali. Tidak ada teori tentang terbentuknya protein pertama, DNA pertama, sub-struktur sel pertama, sel pertama, makhluk bersel banyak, transisi dari satu jenis ke jenis lain, dll. Yang ada hanyalah cerita. Tidak ada data genetik, tidak ada satu pun kasus mutasi dan seleksi alam yang terobservasi dapat menghasilkan jaringan, organ, atau makhluk yang baru. Evolusi juga bukanlah suatu hipotesis, yaitu suatu penjelasan yang cukup masuk akal tentang fakta-fakta yang terobservasi, yang konsisten dengan hukum-hukum alam yang diketahui, dengan memakai data-data eksperimen dan analisis. Hipotesis seharusnya menjalani semacam pengetesan untuk mengetahui apakah ia bisa bertahan dalam kondisi tertentu. Suatu teori muncul jika suatu hipotesis bertahan melalui tes yang berulang-ulang dalam kondisi yang bervariasi, dan tidak bisa dipatahkan. Evolusi tidak berhak menyandang kedua istilah ini. Evolusi hanya bisa disebut suatu ide filosofi, atau bahkan ide agamawi, tanpa dukungan sains sedikitpun, dan dimaksudkan untuk mengganti kebenaran Alkitab dengan cerita-cerita” (Dr. Stone, email kepada David Cloud, 21 Agustus 2011). Pat Robertson menyinggung “carbon dating” sebagai bukti bahwa bumi tua, tetapi carbon dating justru membuktikan bumi muda. Catatan Alkitab tentang penciptaan adalah jelas. Kejadian 1-2 bukanlah semacam “puisi” yang tidak riil. “Suatu petang dan suatu pagi” tidak bisa ditambah-tambah menjadi jutaan tahun. Sejak tahun 1922, William Jennings Bryan dengan bijaksana berkata, “Bukanlah hal yang ringan untuk memecat kebenaran Alkitab untuk menerima, bukan suatu kebenaran – bahkan bukan suatu teori – tetapi sekedar suatu hipotesis” (In His Image, 1922, hal. 94). Bryan sungguh benar dalam pernyataannya ini, tetapi dia juga salah karena mendukung pandangan “hari yang panjang” dalam Kejadian 1, jadi sama saja menyerang catatan Alkitab. Inilah yang persis dilakukan oleh orang-orang seperti Pat Robertson di zaman kita, dan ini adalah hal yan g memalukan dan mematikan bagi pekerjaan Kristus.

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *