(Berita Mingguan GITS 29Juni2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berbicara baru-baru ini di konferensi Women Deliver di Malaysia, Chelsea Clinton menyayangkan bahwa nenek dari pihak ibunya adalah seorang anak dari orang tua remaja yang tidak menikah, yang “tidak memiliki akses kepada pelayanan-pelayanan penting yang dibantu disediakan oleh Planned Parenthood” (“Chelsea Clinton Laments,” LifeNews.com, 20 Juni 2013). Rupanya Chelsea, putri dari Bill dan Hillary Clinton, percaya bahwa baik-baik saja jika neneknya mengaborsi ibunya, karena “pelayanan” penting yang diberikan oleh Planned Parenthood adalah aborsi. Mereka rata-rata melakukan satu aborsi setiap 94 detik. Margaret Sanger, pendiri dari Planned Parenthood, “berulangkali mengacu kepada kelas-kelas bawah dan yang tidak sehat sebagai ‘kotoran manusia’ yang tidak layak dibantu, dan dengan bangga mengutip pandangan eugenik ekstrim bahwa ‘lalang’ manusia harus ‘dibasmi’” (Edwin Black, War Against the Weak, hal. 127). Sanger mendukung aborsi, pembunuhan bayi, dan euthanasia. Menyebut keluarga besar sebagai sesuatu yang “immoral,” dia mengatakan, “Hal yang paling berbelas kasihan yang dapat dilakukan oleh suatu keluarga besar terhadap salah satu bayinya adalah membunuhnya” (Sanger, Woman and the New Race, bab 5). Women Deliver adalah suatu organisasi advokasi wanita, yang salah satu tujuannya adalah “akses universal kepada kesehatan reproduktif,” suatu eufemisme untuk KB dan hak aborsi. Namun, justru adalah wanita yang terkena dampak negatif dari filosofi seperti ini, karena kebanyakan aborsi menargetkan bayi wanita. Cina sendiri telah mengaborsi 336 juta bayi sejak kebijakan “satu anak” diterapkan tahun 1971 (“China’s One-Child Policy,” Breitbart, 22 Maret 2013). Dan jauh lebih banyak bayi perempuan yang dibunuh daripada bayi lelaki, sehingga kini ada kekurangan istri bagi banyak lelaki Cina yang mau menikah. Beberapa bagian India juga mengalami kekurangan perempuan karena penyeleksian jenis kelamin. Di luar dari nubuat Alkitab, adalah tidak mungkin untuk memahami apa yang terjadi hari ini, tetapi kita mengucap syukur kepada Tuhan atas terang besar yang dengan penuh rahmat telah Ia berikan kepada mereka yang memiliki telinga untuk mendengar. “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (2 Tim. 3:1-5)