Presiden Southern Baptis Mengatakan Bahwa Kita Tidak Seharusnya Memperdebatkan Theologi Sementara Dunia Menuju Neraka

(Berita Mingguan GITS 13Juli2013, sumber: www.wayoflife.org)

Dalam pidatonya setelah terpilih ulang sebagai presiden Konvensi Baptis Selatan (Southern Baptist Convention, atau SBC), Fred Luter, Jr., mengatakan bahwa waktu yang dipakai untuk memperdebatkan perbedaan-perbedaan theologis antara anggota gereja seharusnya dipakai untuk menjangkau orang yang tidak percaya dengan Inijl. “Waktu sudah mau habis. Kita tidak punya waktu untuk debat. Kita tida punya waktu untuk berargumen. Dunia perlu mengetahui bahwa Yesus menyelamatkan” (“SBC’s Fred Luter,” Christian Post, 12 Juni 2013).

Untuk mendukung pendapatnya tersebut, Luter mengutip dari 2 Timotius 3. Tetapi Luter gagal melihat bahwa orang-orang yang digambarkan dalam 2 Timotius 3:1-5 justru adalah orang-orang yang sudah “beragama,” bahkan barangkali beragama Kristen. Paulus mengacu kepada orang-orang yang secara lahiriah menjalankan ibadah, tetapi pada hakekatnya memungkiri kekuatannya (2 Tim. 3:5). Paulus juga mengacu kepada orang-orang yang meminta para pengkhotbah untuk memberitakan hal-hal yang ingin mereka dengar, menggelitik telinga mereka sendiri (2 Tim. 4:3-4). Jadi, ini bukan deskripsi dunia yang tidak percaya saja, tetapi juga deskripsi kekristenan yang mengaku Kristus tetapi tidak memiliki hakekat Kristus, masih mengejar hawa nafsu daging dan mendengarkan kesesatan-kesesatan yang hari ini muncul dari berbagai pengajar Kristen (buku The Shack, doa kontemplatif, gerakan emerging church, keselamatan di luar iman kepada Kristus ala C. S. Lewis dan Max Lucado, penerimaan “Kristen” homoseksual ala Philip Yancey, dan lain-lain lagi). Itulah sebabnya doktrin sangat penting, dan tidak terpisahkan dari upaya penginjilan.

Saya setuju dengan Luter bahwa ini adalah waktunya memberitakan Injil. Itulah sebabnya Tuhan masih menunda kedatanganNya, karena Ia “sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Pet. 3:9). Hal ini memang sudah jelas, dan orang Kristen yang baik seharusnyalah memberitakan Injil ke sebanyak mungkin orang selama ada kesempatan. Tetapi, 2 Timotius 3-4 juga menuntut agar kita memperhatikan doktrin yang benar (2 Tim. 3:14-16), menegur dosa dan kesalahan (2 Tim. 3:16; 4:2), menjadi murid dalam segala perbuatan baik (2 Tim. 3:17), memisahkan diri dari segala pengajaran sesat (2 Tim. 3:5), dan mempertahankan iman (2 Tim. 4:6). Orang Kristen tidak boleh memilih memberitakan Injil dan tidak mempertahankan iman yang benar, atau mempertahankan iman tanpa menginjil, melainkan melakukan keduanya.

This entry was posted in Fundamentalisme, New Evangelical (Injili). Bookmark the permalink.

2 Responses to Presiden Southern Baptis Mengatakan Bahwa Kita Tidak Seharusnya Memperdebatkan Theologi Sementara Dunia Menuju Neraka

  1. ifan budianto says:

    Dr. Steven mau tanya hal lain di alkitab boleh kan ?
    mengenai 12 pengintai di Bilangan 13:1 TUHAN berfirman kepada Musa tapi di Ulangan 1:22 kok Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita
    mohon penjelasannya , terima kasih,jbu

  2. Dr. Steven says:

    Boleh.
    Ya, berarti pertama orang Israel yang mau mengintai (barangkali untuk memastikan benarkah negeri itu baik, dll), dan Tuhan setuju. Lalu, Tuhan yang memerintahkan bagaimana teknis pelaksanaan pengintaian itu, yaitu dengan 12 orang, 1 dari tiap suku, dll.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *