(Berita Mingguan GITS 5Oktober2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Number of Dutch Killed by Euthanasia Rises by 13 Percent,” The Telegraph, U.K., 24 September 2013: “Jumlah orang Belanda yang dibunuh oleh euthanasia medis telah melonjak dua kali lipat dalam 10 tahun sejak hukum diubah untuk mengizinkan hal tersebut. Tahun lalu naik 13 persen menjadi 4.188 orang. Euthanasia sukarela atau bunuh diri yang dibantu oleh dokter, melibatkan seorang dokter hadir sementara pasien membunuh dirinya sendiri, biasanya dengan minum semacam racun barbiturat, dan hal ini legal di Belanda sejak tahun 2002. Permintaan telah naik perlahan sejak 2003, waktu itu 1.626 orang meminta euthanasia secara medis, kebanyakan melalui suntikan maut, atau bunuh diri yang dibantu. Sambil “pembunuhan” ini menjadi diterima luas secara sosial dan medis, jumlah kasus telah berlipat lebih dari dua kali dari 2002 ke 2012. Satu penjelasan mengapa peningkatan tajam terjadi adalah munculnya tahun lalu unit euthanasia mobile, yang mengizinkan pasien dibunuh dengan suntikan maut kalau dokter mereka menolak untuk melakukannya … Empat puluh dua orang dengan dementia (pikun) dan 13 pasien yang menderita masalah psikiatris berat dibunuh secara medis, dan ini menimbulkan kontroversi mengenai apakah individu yang bersangkutan kompeten untuk meminta mati.” Hukum Allah berkata, “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13).