(Berita Mingguan GITS 12Oktober2013, sumber: www.wayoflife.org)
Dalam sebuah khotbah pada hari Minggu, 6 Oktober, Gary Hall dari National Cathedral di Washington, D. C. mengatakan: “Kita kini harus memiliki keberanian untuk mengambil langkah terakhir dan menyebut homofobia dan heteroseksisme sebagaimana apa adanya. Hal-hal itu adalah dosa. Homofobia adalah dosa. Heteroseksisme adalah dosa. …jika kita setia memberitakan dan menghidupi [Injil], generasi anak muda LGBT [Lesbian, gay, biseksual, trans-seksual] hari ini akan berkembang dan mengambil tempat mereka di sekeliling meja ini , bersama Yesus, sambil kita memberkati, mengampuni, menyembuhkan, dan mengasihi dunia” (“National Cathedral Leader,” CNSNews, 7 Oktober 2013). Rasul Petrus menubuatkan tentang pemimpin-pemimpin Kristen yang sesat sebagai berikut: “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti CARA HIDUP MEREKA YANG DIKUASAI HAWA NAFSU, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. . . .Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka . . . dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian . . . Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman” (2 Petrus 2:1-9).