(Berita Mingguan GITS 2November2013, sumber: www.wayoflife.org)
Al Mohler, presiden dari seminari utama Southern Baptist Convention, berbicara kepada audiens Mormon di Brigham Young University pada tanggal 21 Oktober. Dia menyatakan bahwa dia tidak menerima doktrin Mormon dan bahwa dia ada di sana sebagai seseorang yang “berkomitmen kepada Injil Yesus Kristus dan kepada iman Tritunggal gereja Kristen yang kuno dan kekal.” Tetapi dia juga mengatakan bahwa dia percaya kaum Mormon dan Kristen harus berdiri bersama melawan serangan sekulerisme. Kehadirannya di suatu forum Mormon adalah contoh yang jelas sekali akan persatuan semacam ini. Dia mengatakan banyak hal yang bagus, misalnya, “Konflik kebebasan yang sedang kita alami saat ini belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat berbahaya. Dipaksa untuk memilih antara kebebasan erotik dan kebebasan beragama, banyak orang Amerika dengan cepat akan mengorbankan kebebasan beragama. Berapa lama lagi sebelum banyak menjadi kebanyakan?” (Albert Mohler Speaks at Brigham Young University,” Courier-Journal, Louisville, Kentucky, 22 Okt. 2013). Dan, “kaum heteroseksual telah secara hebat merusak pernikahan sebelum pasangan sesama jenis datang dengan tuntutan mereka. Krisis pernikahan adalah suatu krisis moral dan itu bukan bermula dari pernikahan sama jenis, dan juga tidak akan berakhir di sana. Ini hanyalah masalah waktu” (Mohler at Brigham Young).
Semua itu adalah pernyataan yang brilian. Dia tahu apa yang sedang terjadi, tetapi ia tidak memahami akar masalah ataupun solusinya. Mengenai akar masalah, itu adalah kesesatan dan kompromi dari gereja-gereja, termasuk yang dilakukan oleh Southern Baptist Convention. Dia mengusulkan solusi yang beracun untuk mengobati penyakit ini. Tidak peduli betapa terlihat masuk akal agar kaum moralis dari segala jenis dan golongan untuk menggabungkan kekuatan melawan sekulerisme, Allah melarang umatNya untuk melakukan itu. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?” (2 Korintus 6:14-15). Adakah kita melihat Paulus mencoba untuk membangun aliansi dengan orang Yahudi yang bermoral dan para penyesat Galatia untuk melawan penyembahan Kaisar dan pesta seks dewi Diana? Para Injil konservatif hari ini sedang menghadap ke dua arah, sama seperti pahlawan mereka Billy Graham. Mereka mengucapkan hal-hal yang baik; mereka mengatakan sebagian kebenaran dari satu sisi mulut, tetapi melanggarnya dengan sisi yang lain. Mereka sepertinya menghadap kepada kebenaran, tetapi mereka juga menghadap kepada kesesatan. Ini adalah terang yang bercampur dengan kegelapan. Ini adalah kebingungan, dan tipe kompromi seperti ini menghasilkan titik buta rohani yang besar. Lautan Injil modern, bahkan yang paling “konservatif” sekalipun, adalah berbahaya.