UE Mengajukan Proposal Untuk Memonitor “Warga yang Tidak Toleran”

(Berita Mingguan GITS 16November2013, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini disadur dari “EU Proposal,” Gatestone Institute, 28 Okt. 2013: “Parlemen Eropa diam-diam sedang mempertimbangkan sebuah proposal yang menyerukan perlunya pemantauan langsung atas setiap warga UniEropa yang dicurigai ‘tidak toleran.’ Para kritik mengatakan bahwa tindakan ini – yang mau memaksa semua pemerintah dari 28 anggota UE untuk mendirikan ‘unit administratif spesial’ untuk memonitor individu maupun kelompok yang menyatakan pandangan yang menurut orang-orang yang mengangkat diri sebagai penjaga multikulturalisme Eropa, sebagai pandangan yang ‘intoleran’ – sebagai suatu ancaman yang paling hebat terhadap kebebasan berbicara di Eropa, padahal sekarang saja warga secara rutin dihukum karena menyatakan pendapat yang ‘salah,’ terutama mengenai Islam. …Setelah lima tahun melobi berbagai kekuasaan di Eropa, proposal dari European Council on Tolerance and Reconciliation (ECTR) ini sepertinya mulai maju, terbukti dari keputusan Parlemen Eropa belakangan ini untuk memberikan kepada kelompok itu 45 menit untuk mempresentasikan proposal mereka kepada komite Kebebasan Sipil pada tanggal 17 September. Proposal ECTR itu, yang dikenal juga dengan nama ‘Aturan Model bagi Toleransi’ dipresentasikan sebagai bagian dari usaha UE menuju ‘Equal Treatment Directive’ (ETD, Aturan Perlakuan yang Sama) yang baru, yang akan secara drastis meningkatkan lingkup diskriminasi kepada semua sektor kehidupan, baik publik maupun pribadi. … Menurut European Dignity Watch, suatu organisasi hak asasi berbasis di Brussels, “Prinsip-prinsip kebebasan kontrak, dan kebebasan untuk hidup sesuai dengan pandangan moral pribadi, terancam akan digantikan oleh suatu konsep “kesamaan” yang baru dikembangkan. …Ini adalah mengenai kendali pemerintah terhadap perilaku sosial warga. Tendensi-tendensi ini mulai mirip dengan ide-ide kediktatoran yang sudah lama tiada, dan merupakan serangan yang tidak pernah sebelumnya terhadap hak-hak warga. …Kelompok dan sekolah berbasis iman, penganut agama tertentu, atau bahkan orang tua yang mau mengajar anak-anaknya nilai moral tertentu, semuanya bisa dicurigai sebagai tidak toleran.’ menurut European Dignity Watch.”

This entry was posted in General (Umum), Penganiayaan / Persecution. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *