(Berita Mingguan GITS 8Februari2014, sumber: www.wayoflife.org)
Pada tahun 2000, sebuah laporan di koran Inggris, The Independent, mengatakan bahwa salju sebentar lagi hanya akan ada di masa lampau. Artikel itu mulai dengan berkata, “Salju sedang mulai menghilang dari kehidupan kita,” dan berakhir dengan kata-kata “Kemungkinannya tinggi sekali bahwa tidak akan ada lagi salju lebat di kota-kota yang menginspirasikan [para pujangga di masa lampau]” (“Snowballs are now just a thing of the past,” The Independent, 20 Maret 2000). Koran itu mengutip David Parker dari Hadley Centre for Climate Prediction dan Research, yang mengatakan bahwa ujung-ujungnya anak-anak Inggris hanya akan bisa merasakan salju secara virtual, mengklaim bahwa dalam waktu 20 tahun salju “akan menimbulkan kekacauan luar biasa” karena begitu jarangnya terjadi. Ini dikatakan 14 tahun lalu. Sejak saat itu, planet kita ini telah semakin dingin, dan musim-musim dingin yang keras telah melanda banyak tempat, termasuk AS dan Inggris. Tentu saja hal ini tidak meruntuhkan teori “pemanasan global karena manusia,” karena sepertinya TIDAK ADA APAPUN yang dapat meruntuhkan teori “pemanasan global karena manusia!” Jika cuaca panas, maka itu adalah pemanasan global. Jika dingin, tetapi pemanasan global. Jika ada angin topan, atau tidak ada angin topan, jika es di kutub mencair, atau es di kutub bertambah banyak melampaui rekor – semuanya adalah pemanasan global yang disebabkan manusia. Sebagaimana yang dikatakan oleh almarhum Rev. Ike, dia memiliki koin keberuntungan, yang di satu sisinya bertuliskan “beruntung,” dan sisi satunya lagi “diberkati.” “Kalau pakai koin ini, tidak mungkin kalah,” katanya. Demikianlah para penganut global warming.
Editor: Kita harus selalu ingat, bahwa sains manusia bisa salah, dan sering salah. Alkitab tidak pernah salah.