(Berita Mingguan GITS 8Februari2014, sumber: www.wayoflife.org)
Penyanyi CCM, Natalie Grant, yang dinominasikan untuk dua hadiah Grammy minggu lalu, menolak untuk menegor kekejian dari acara penyerahan hadiah tersebut. Walaupun dia meninggalkan acara Grammys tersebut lebih awal, dia menolak untuk mengatakan bahwa tindakan itu adalah bentuk protes terhadap pakaian yang tidak sopan, dansa yang immoral, kata-kata makian kotor, “pernikahan” homoseksual, ataupun pertunjukan rock yang okultik secara terbuka dalam acara Grammy tersebut. Grant memberitahu pers, “Saya tidak menghakimi siapapun. Saya tidak membenci siapapun. Dan saya percaya bahwa setiap orang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Saya tidak akan pernah berdiri di sudut jalan dan mengibarkan panji, saya tidak akan memakai platform saya untuk masuk dalam argumen-argumen politik yang hanya akan memecahbelah dan tidak mempersatukan. Saya akan terus berdoa agar hidup saya menjadi pesan saya. Saya memiliki keyakinan saya sendiri yang menjadi pedoman hidup saya, dan saya akan terus mengerjakan keselamatan saya sendiri dengan takut dan gentar di hadapan Tuhan” (“Mandisa Wary of Grammys’ ‘Allure of Pleasure,’” Baptist Press, 29 Jan. 2014).
Saya mengutip kata-kata dia secara keseluruhan, karena menggambarkan dengan jelas pernyataan filosofi rock Kristen. Kami tidak menghakimi; kami tidak memberi peringatan; kami tidak berkhotbah; kami tidak memecahbelah; kami hanya menjalani kehidupan Kristen kami sebagai kesaksian. Filosofi seperti ini adalah kesesatan besar. Ini adalah kekacauan kebenaran. Ini destruktif terhadap rohani seseorang. Ini adalah batu dasar dari pembangunan gereja esa-sedunia. Ini adalah penggenapan nubuat Paulus dalam 2 Timotius 4:3-4 tentang suatu bentuk kekristenan yang penuh hawa nafsu. Gaya hidup dan filosofi CCM bukanlah untuk mengikuti jejak Yesus Kristus, yang sering sekali memperingatkan tentang bahaya api neraka – delapan kali dalam Injil Matius saja (Mat. 5:22; 7:19; 13:40, 42, 50; 18:8, 9; 25:41). Yesus berkhotbah melawan dosa dengan menggunakan kata-kata yang paling keras, bahkan dalam khotbah di bukit. Perhatikan kata-kata berikut dari Kristus, yang jelas bersifat menghakimi dan sangat menyinggung bagi orang-orang durhaka: “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka” (Mat. 5:27-29). Mengenai memecahbelah, Kristus dengan tegas mengatakan bahwa Ia datang untuk memisahkan. “Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan” (Luk. 12:51). Di zaman ini, Injil seharusnya diberitakan kepada segala bangsa dan setiap individu harus berdiri bersama atau melawan Pribadi yang mengklaim sebagai SATU-SATUNYA jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada yang lebih memecahbelah daripada ini. Para rocker Kristen telah bersekutu sejak lama dengan entertainment dunia yang kotor, dan karena itu mereka sama sekali tidak mirip Kristus.