Super-Koloni Semut

(Berita Mingguan GITS 15 Maret 2014, sumber: www.wayoflife.org)
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen” (Amsal 6:6-8). Riset paling mutakhir mengenai superkoloni dari semut membuat semakin jelas kerajinan binatang kecil ini yang sudah melegenda, sebagaimana dijelaskan secara efektif dalam Firman Tuhan. Superkoloni ditemukan pada tahun 1920an oleh Dr. Eugene Marais. Salah satu superkoloni ini “terdiri dari 33 populasi semut yang terpisah di suatu rentang wilayah sepanjang 3,7 mil di pantai Mediterania, dengan lebih dari satu milyar pekerja dalam jutaan sarang individu” (“The World’s Most Amazing Structures Not Built by Humans,” Gizmodo.com, 6 Maret 2014). Dr. Louis Fortune menelusuri sebuah superkoloni semut putih dengan cara menuangkan 10 ton semen ke dalam lubang-lubang mereka. Terowongan-terowongan yang dibuat oleh semut-semut itu sedemikian padat, sehingga semen itu tersebar ke seluruh koloni dan ketika tanah di sekelilingnya dihilangkan, seluruh struktur yang luar biasa itu menjadi terlihat. Para semut telah “menciptakan suatu kota bawah tanah yang kompleks, lengkap dengan taman jamur, tempat mengasuh anak, peternakan-peternakan susu, lubang-lubang sampah, dan jaringan ventilasi. Terlihat seperti desain dari seorang arsitek – satu otak – namun ini diciptakan oleh suatu ‘organisme super’ – yaitu koloni semut” (“Giant Termite City Excavated,”Digital Journal, 15 Feb. 2009). “Ada jalan-jalan raya bawah tanah yang menghubungkan kamar-kamar utama, dan lepas dari jalan-jalan arteri ada jalan-jalan kecil. Terowongan-terowongan didesain untuk menyediakan rute transportasi terdekat.” Diperkirakan bahwa semut-semut itu memindahkan 40 ton tanah untuk membangun kota mereka. “Milyaran keping tanah dibawa oleh semut-semut ke permukaan, setiap keping empat kali lebih berat dari semut pekerja, dan dalam rasio manusia, dibawa satu kilometer ke permukaan. Ini seimbang dengan pembangunan tembok besar Cina. Ini adalah sungguh keajaiban dunia” (www.youtube.com/watch?v=tyBf3GcGX64).

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *