(Berita Mingguan GITS 26Juli 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Christians Get Islamic State’s Warning,” Al Jazeera, 19 Juli 2014: “Kelompok Islamic State telah mengancam orang-orang Kristen di kota Irak, Mosul, dengan kematian jika mereka tidak masuk Islam atau membayar semacam pajak, demikian diketahui oleh Al Jazeera. Kelompok pemberontak Sunni tersebut memberikan perintah ini dalam sebuah surat setelah sholat Jumat. Dokumen tersebut, yang diperoleh oleh Al Jazeera, menyatakan bahwa perintah ini dikeluarkan setelah pemimpin-pemimpin Kristen gagal untuk menghadiri sebuah pertemuan yang diserukan oleh kelompok Islam tersebut. Sebagai respons, kelompok Islam itu mengatakan dalam surat itu bahwa orang-orang Kristen harus masuk Islam, atau membayar pajak non-Muslim, yang disebut sebagai jiziya, atau meninggalkan harta benda mereka dan pergi dari kota. Gagal melakukan hal ini akan berakibat hukuman mati, ‘sebagai jalan terakhir.’
Mosul, kota kedua terbesar di Irak, dikuasai oleh kelompok Islamic State dan sekutu mereka bulan lalu. …Sebelum serangan itu, komunitas Kristen di Mosul diperkirakan ada 3000 orang. Banyak yang diperkirakan sudah lari dari kota bersama dengan sepertiga populasi di sana. Mereka yang melarikan diri melaporkan bahwa gereja-gereja dan toko-toko milik orang Kristen dihancurkan di kota itu. …Islamic State, yang pernah dikenal sebagai ISIL atau ISIS, telah mengeluarkan tuntutan yang serupa di daerah-daerah yang mereka kuasai di Siria, dan telah memposting gambar orang-orang Kristen disalibkan karena tidak taat perintah di Raqqa.”