Cina Merobohkan Gedung-Gedung Gereja: “Kebebasan” Gaya Totaliter

(Berita Mingguan GITS 23Agustus 2014, sumber: www.wayoflife.org)

Ada kebebasan Kristiani di Cina komunis. Anda harus melaporkan aktivitas-aktivitasmu kepada pemerintha, lalu kamu bebas untuk melakukan apa saja yang diizinkan oleh pemerintha. Amerika sekarang juga sudah sampai kepada titik ini. Pemerintah Amerika telah menyita dan menjual gedung-gedung gereja, merobohkan salib-salib dan monumen-monumen Kristen, melarang pembacaan Alkitab dan doa di ruang sekolah negeri, melarang ajaran yang menentang homoseksualitas dan evolusi di tempat-tempat pemerintahan, dan dalam ratusan cara lain menyusahkan umat Allah dalam menjalankan iman mereka. Dan ini semua bukan salah presiden Obama semata. Dia hanyalah seorang pejabat tinggi yang dipilih secara populer untuk menjalankan apa telah ia janjikan. Akar dari penyakit di Amerika adalah kesesatan dan kompromi dari gereja-gerejanya pada umumnya dan di mimbar-mimbar (para hamba Tuhannya) pada khususnya. [EDITOR: Ketika umat Tuhan di negara manapun tidak lagi menjadi garam yang menyegarkan dan melestarikan, maka negara itu akan semakin rusak.] Masalahnya terletak pada kaki orang-orang yang menyebut diri Kristen, dan hanya suatu kebangunan rohani yang dapat membawa perubahan yang berarti. Berikut ini disadur dari “China Tears Down Church,” Breitbart.com, 21 Mei 2014: “Cina telah meresponi cepatnya perkembangan komunitas Kristen di propinsi Zhejiang dengan cara menghancurkan gereja-gereja di sana. Korban terakhir adalah jemaat Xiaying Holy Love Christians yang memiliki gedung tempat kebaktian 10 lantai. Komunitas Kristen itu mengatakan bahwa para pejabat komunis memerintahkan mereka untuk meninggalkan tempat itu segera, atas perintah seorang politisi tinggi yang berkunjung. Politisi tersebut rupanya kesal dengan besarnya salib yang ada di atas gedung itu. ‘Mereka memberitahu kami bahwa salib itu terlalu mengkilap, terlalu tinggi, dan terlalu besar. Pertama mereka menyuruh kami menaruhnya di tembok. Kami menolak. Sekarang mereka memberitahu kami bahwa mereka akan merobohkan gedung gereja,’ kata seorang anggota jemaat di sana. Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa kebaktian terakhir di gereja itu adalah pada tanggal 11 Mei. …’Pekerjaan perobohan telah dimulai. Saya melihat para jemaat di sekitar sini menangis,’ kata seorang penduduk lokal. Menurut Laporan Kebebasan Beragama Internasional yang dibuat oleh pemerintah AS, pemerintah Cina menganggap kelompok-kelompok Kristen yang tidak mereka akui sebagai ‘bidat-bidat jahat.’ Kelompok-kelompok Kristen yang diakui oleh Pemerintah Cina hanyalah: Gerakan Patriotik Tiga-Mandiri, Konsil Kristen Cina (Protestan) dan Asosiasi Katolik Patriotik Cina.

This entry was posted in Penganiayaan / Persecution. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *