(Berita Mingguan GITS 23Agustus 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Bulan ini, Vicky Beeching, seorang musisi CCM (Musik Kristen Kontemporer), mengumumkan bahwa dia lesbian. Beeching, yang telah memimpin kebaktian di banyak gereja di Amerika, dan yang “lirik-lirik lagunya dinyanyikan oleh jutaan orang Amerika,” mengatakan, “Saya gay; Allah mengasihi saya sebagaimana saya ada.” Dia percaya bahwa Allah telah memimpin dia untuk “mengaku.” “Saya pikir Allah telah sungguh bersama dengan saya melalui semua ini, memegang tangan saya. Saya tidak merasa bahwa saya telah meninggalkan Allah di belakang di sana, di gereja Injili. Saya merasa bahwa Ia makin dekat. Saya mereka saya tadinya di padang gurun, membuat keputusan ini, dan Ia ada di padang gurun itu bersama saya, dan Ia menuntun saya kepada hal ini, sesuatu yang harus saya lakukan” (“Vicky Beeching on Coming Out,” Christian Today, 14 Agus. 2014). Beeching, yang tumbuh besar sebagai seorang Pantekosta, dan kini Anglikan, mengatakan bahwa dia memohon kepada Allah untuk membuang ketertarikan seksualnya kepada sesama perempuan, mulai sejak dia 13 tahun. Dia bahkan membuat pengakuan kepada seorang imam Katolik, dan mencari pelepasan melalui penumpangan tangan dan pengusiran setan gaya kharismatik.
Fakta bahwa dia mencari bantuan dari imam katolik dan penyembuh kharismatik, memperlihatkan bahwa dia telah mencari pertolongan rohani di tempat-tempat yang salah. Kemenangan rohani tidak datang melalui sakramen atau keimaman. Dan bahkan bagi orang yang sudah sungguh lahir baru, Allah tidak menghilangkan sifat lama seratus persan dalam hidup ini. Pikiran-pikiran dosa datang dari “manusia lama,” tetapi orang percaya tidak perlu menuruti pikiran-pikiran itu. Paulus mengatakan bahwa mereka yang terus berjalan dalam dosa sebagai suatu cara hidup memperlihatkan bahwa mereka belum lahir baru. “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (Gal. 5:19-21). Kemenangan rohani bagi orang percaya juga digambarkan dalam perikop yang sama: “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat” (Gal. 5:16-18).