Pelawak Terkenal dan Kegilaan

(Berita Mingguan GITS 27 September 2014, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini disadur dari “Robin Williams: The Sad Truth the Media Won’t Tell You” oleh Joe Schimmel, goodfight.com: “Semua orang saat ini berbicara mengenai Robin Williams dan tindakan bunuh dirinya yang tragis. …Robin Williams mengakui bahwa dia telah membuka dirinya bagi kuasa-kuasa iblis yang transformatif, yang membantu dia saat di panggung. …Williams juga menyadari bahwa kuasa-kuasa ini telah menunjukkan suatu pengaruh yang sangat jahat di panggung dan bahwa bisa jadi ada harga yang mahal untuk bantuan mereka. Williams memberitahu James Kaplan dari US Weekly: ‘Ya! Secara literal, itu seperti dirasuki – tiba-tiba anda masuk, dan karena ini di depan penonton langsung, anda tiba-tiba mendapat energi ini dan bisa berlanjut terus dan terus…Tetapi ada juga hal itu – yaitu dirasuki. Di zaman dulu, kamu bisa dibakar karena hal ini. …Tetapi ada sesuatu yang memberi kuasa dari semua ini. Maksud saya, ini adalah suatu tempat anda bisa masuk total – ini seperti Dr. Jekyll dan Mr. Hyde, tempat anda bisa menjadi kuasa yang lain ini. Mungkin itulah sebabnya saya tidak perlu memainkan peran karakter jahat [di film-film], ‘karena terkadang di atas panggung kamu bisa melewati garis itu dan kembali lagi. Klub-klub adalah semacam lingkungan aneh mirip di laboratorium. Maksud saya, di situ orang-orang bisa berubah menjadi segelap mungkin dalam komedi – atas nama komedi, berbicara tentang hal-hal yang sangat tidak baik dan dengan suatu cara bisa keluar dari sisi yang satu lagi’ (‘Robin Williams,’ US Weekly, Januari 1999, hal. 53). Pernyataan Williams menjawb pertanyaan mengapa kuasa-kuasa satanik menggunakan para penghibur. Tujuan mereka akan mempromosikan kejahatan dan kegelapan dan meningkatkan pemberontakan manusia terhadap Allah. Williams lanjut untuk mengatakan setelah pengakuan itu: ‘Orang-orang yang saya kagumi – Jonathan [Winters], pada hari-hari terbaiknya, berada di luar. Hilang. Tetapi harga yang dia bayar sungguh mendalam.’ Sedihnya, sepertinya harga yang dibayar Robin Williams sekarang juga sedalam idolanya, Jonathan Winters. …Seperti Robin Williams, Jonathan Winters harus berurusan dengan kuasa iblis yang menyiksa yang dia pakai untuk mendapatkan ketenaran dan harta. ‘Suara-suara ini selalu berteriak-teriak minta keluar,’ Winters memberitahu Fort Worth Star-Telegram, mengakui lebih lanjut lagi, ‘Mereka mengikuti saya hampir sepanjang hari dan malam.’ Pada puncak kesuksesan Winter, dia dengan sukarela memasukkan dirinya sendiri ke bangsal psikiatris selama delapan bulan. …Adalah di [klub-klub] komedi stand-up Williams, dia akan masuk ke kondisi maniknya, meluncurkan celotehan penuh bahasa yang vulgar, seksualitas yang menyimpang dan pemuliaan obat-obat terlarang dan kemabukan. Banyak orang menyatakan diri syok setelah melihat komedi stand-up Williams, tidak menyadari bahwa dia begitu menyimpang.

Ironi yang sangat menyedihkan adalah bahwa banyak dari para pelawak ini, seperti Robin Williams dan Jonathan Winters, secara publik digambarkan sebagai orang-orang yang senang, ceria, penuh dengan tawa, padalah sebenarnya adalah jiwa-jiwa yang paling tersiksa dan tanpa sukacita di bumi. Yesus memberikan peringatan yang penting, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya” (Mar. 8:36). …Beberapa pelawak terkenal lainnya telah didiagnosis dengan penyakit mental dan menderita depresi berat. Beberapa nama yang terkena antara lain: John Cleese, Paul Merton, Jim Carrey, Stephen Fry, Ruby Wax, Dave Chappelle, Chevy Chase, Charlie Chaplin, Buster Keaton, Hugh Laurie, David Walliams, dan Maria Bamford. Tony Hancock, yang dianggap sebagai aktor lawak paling lucu di zamannya, akhirnya membunuh dirinya sendiri sementara membuat sebuah seri televisi di Australia tahun 1968. Kita tidak bisa benar-benar damai sampai kita memiliki hubungan dengan sang Raja Damai (Yes. 9:6). …Yesus – bukan obat atau alkohol – adalah Juruselamat dunia dan satu-satunya yang dapat membebaskan kita dari hukuman dosa, neraka, kematian, dan perbudakan kuasa Iblis. Yesus mendeklarasikan: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10).”

This entry was posted in General (Umum), Okultisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *