(Berita Mingguan GITS 15 November 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berbicara pada bulan Oktober di Lausanne III: Kongres Penginjilan Dunia, ketua dari World Evangelical Alliance (WEA) menyerukan suatu era baru hubungan Injil/Katolik. Menujukan komentarnya kepada “Paus Fransiskus dan para wakil terhormat dari Gereja Roma Katolik,” Geoff Tunnicliffe mengatakan: “Kaum Injili adalah suatu kelompok yang sangat beragam, yang meliputi orang-orang dan gereja-gereja dari tradisi Pantekosta, Reformed, Baptis, dan independen. …Sambil kami mencoba untuk menaati Kristus, kami melihat waktu sekarang ini sebagai suatu era baru dalam hubungan Injili/Katolik. …World Evangelical Alliance, para pemimpin dan staf seniornya, bersemangat dan berkomitmen untuk membangun kerja sama dengan organisasi-organisasi dan institusi-institusi Gereja Roma Katolik dalam segala tingkatan. Kami melakukan ini karena ketaatan kepada Inijl dan sebagai respons konkrit terhadap doa Yesus bahwa melalui kesaksian kita dunia akan melihat kasih kita bersama, dan melalui kasih kita, dunia akan melihat Yesus” (“To Pope Francis: A New Era,” The Christian Post, 6 Nov. 2014). Semua ini menunjukkan betapa jauh “gereja esa-sedunia” telah berkembanga dalam 40 tahun terakhir sejak Billy Graham memimpin konferensi Lausanne yang pertama di Amsterdam tahun 1974. Ini menunjukkan betapa buta rohani gerakan “injili” hari ini. Kristus tidak berdoa agar umatNya bersatu tangan dengan orang-orang yang tidak percaya, penyembah berhala, dan orang-orang yang memegang injil yang palsu, kristus yang palsu, dan roh yang palsu. Bagaimanakah hal yang sedemikian edan disebut “ketaatan kepada Injil”?!