Emerging Church Menyebar Melalui “Penggaraman”

(Berita Mingguan GITS 29 November 2014, sumber: www.wayoflife.org)

Dalam blognya bulan ini, Brian McLaren mengatakan bahwa gerakan emerging church semakin bertumbuh pengaruhnya, “bukan dengan cara membuat potongan kue yang baru, tetapi dengan menggarami semua sektor kue yang sudah ada” (“More on the emergent conversation,” BrianMclaren.net, 17 Nov. 2014). Dia benar sekali, dan “penggaraman” itu bahkan terjadi di banyak gereja-gereja fundamental. Apa yang McLaren sebut sebagai “penggaraman,” Alkitab sebut “pengkhamiran,” dan dua kali diperingatkan bahwa “sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan” (1 Kor. 5:6; Gal. 5:9). Jemaat di Korintus dan jemaat-jemaat di Galatia waktu itu ceroboh soal kesalahan. Mereka menganggapnya enteng, memperbolehkannya. Mereka “sabar saja” terhadapnya (2 Kor. 11:4). Tetapi jika kesalahan kecil diperbolehkan, maka lambat laun akan mengkhamiri semuanya. Inilah mengapa kami telah memperingatkan bahwa kebanyakan gereja Baptis independen akan menjadi emerging dalam waktu 20 tahun. Banyak di antara mereka yang memperbolehkan kesalahan. Mereka belum menyerah total, tetapi mereka bermain-main dengan kesalahan. Mereka berargumen, “Tetapi ini hanyalah hal kecil; mari kita urus masalah besar.” Mereka bermain api dengan musik kontemporer, yang bahkan dalam bentuk paling “konservatif”nya pun adalah jembatan kepada gereja-esa-sedunia, yang dipromosikan oleh tokoh-tokoh seperti Getty, Townend, Redman, dan Kendrick dan Zschech. Bahkan ada yang main-main dengan doa kontemplatif, sebagaimana kami dokumentasikan dalam laporan bulan ini, “Pensacola’s A Beka Promoting Catholic Contemplative Mystics.”

This entry was posted in Emerging Church. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *