Paus Mengatakan Iblis Adalah Bapa dari Perpecahan Kristen

(Berita Mingguan GITS 6 Juni 2015, sumber: www.wayoflife.org)

Dalam sebuah pesan video kepada konferensi John 17 Movement yang baru-baru ini dilaksanakan di Phoenix, Paus Fransiskus mengatakan bahwa “perpecahan adalah karya dari ‘Bapa Kebohongan’” dan bahwa dia (Iblis) “melakukan segala yang bisa dilakukan untuk membuat kita tetap terpecah” (“The Devil Knows Christians Are One,” Catholic Herald, 25 Mei 2015). Paus mengatakan bahwa semua orang Kristen adalah satu, apakah itu “Injili, Ortodoks, Lutheran, Katolik, ataupun Apostolik.” John 17 Movement (Gerakan Yohanes 17) didasarkan pada penafsiran sesat terhadap Yohanes 17:21, “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Para pemimpin gerakan ini antara lain adalah Robert Briggs dari American Bible Society, Uskup Roma Katolik Eduardo Nevares, dan gembala sidang Pantekosta Giovanni Traettino. Dalam Yohanes 17, Tuhan menekankan bahwa persatuan Kristen yang sejati adalah persatuan yang didasarkan pada keselamatan supranatural dan ketaatan kepada kebenaran yang telah disingkapkan. Ini bukanlah suatu “kesatuan dalam keragaman” yang mengabaikan perbedaan-perbedaan doktrin demi memiliki tenda yang besar dan yang mengecilkan kebenaran menjadi bagian “essensial” dan “tidak essensial.” Kristus menekankan bahwa Dia berdoa bagi mereka yang mencintai dan menaati Firman Allah dan melakukan doktrinnya (Yohanes 17:6, 8, 14, 17, 19). Ini bukanlah doa yang membayangkan suatu khalayak ekumenis yang mengecilkan Firman Allah demi suatu “persatuan” mari-cari-kesamaan-yang-paling-mendasar yang seluas-luasnya. Ini bukanlah persatuan semua denominasi dengan banyaknya kesesatan yang berseliweran. Seperti biasa, Paus memahaminya secara terbalik. Iblis bukanlah bapa dari perpecahan doktrinal; dia adalah bapa dari ekumenisme yang sedang membangun suatu “gereja” esa-sedunia. Yesus berdoa, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh. 17:17).

This entry was posted in Ekumenisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *