(Berita Mingguan GITS 25 Juli 2015, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari CreationMoments.com, 14 Juli 2015: “Para kriminal yang tertangkap atas kejahatan mereka melalui sidik jari mereka bisa jadi tidak senang bahwa mereka terlahir dengan suatu pola “kerutan” yang unik di ujung jari mereka. Tetapi kita semua bisa mengucap syukur bahwa Allah memberikan sidik jari kepada kita karena sidik jari sangat membantu indra sentuh ktia. Para ilmuwan di Perancis melakukan serangkaian eksperimen dengan jari-jari buatan yang diberikan sensor mirip karet. Mereka lalu membandingkan antara ujung jari buatan yang diberikan pola kerutan dengan ujung jari yang diberikan material mulus mirip kulit biasa, untuk melihat apakah ujung jari yang diberikan kerutan membuat perbedaan yang berarti. Penemuan mereka mencengangkan mereka. Ujung jari yang diberi kerutan menghasilkan getaran hingga 100 kali lebih kuat dibandingkan yang bermaterial mulus ketka meraba permukaan yang agak kasar. Para peneliti menyimpulkan bahwa getaran-getaran yang ekstra ini memberikan kita kemampuan yang lebih tinggi untuk mendeteksi jenis tekstur permukaan. Ketika meraba dengan jari suatu permukaan dengan tekstur tertentu, sidik jari kita meng-amplifikasi getaran yang akan menstimulasi ujung-ujung saraf di kulit. Ini membuat kita mampu mengidentifikasi objek melalui sentuhan. Karena tahu bahwa kita memerlukan indra sentuhan untuk bekerja dari segala arah, Pencipta kita mendesain sidik jari kita untuk muncul dalam pola gelang-gelang elips. Desain “loop” ini memastikan bahwa pasti ada bagian sidik jari yang bersentuhan tegak lurus dengan suatu permukaan, tidak peduli orientasi jari kita bagaimana pun juga. Penelitian seperti ini dapat membantu para ilmuwan mendesain tangan prostetik dengan kemampuan feedback sentuhan yang semakin baik. Sekali lagi, ketika ilmu pengetahuan meniru desain yang ada di makhluk hidup, mereka sedang meniru desain yang dibuat oleh Pencipta mereka, tidak peduli mereka sadar atau tidak sadar akan hal ini!”