Musisi Katolik Mengatakan Bahwa Musik Kontemporer Membuat Orang Terlena dan Terbuka Bagi Ekumenisme

(Berita Mingguan GITS 2 April 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, musisi Kristen kontemporer, Audrey Assad, yang menjadi seorang Katolik pada tahun 2007, mengatakan bahwa dia begitu berapi-api tentang ekumenisme dalam bidang musik dan menjelaskan bahwa musik membuat orang “terlena.” “Ekumenisme, yaitu dialog yang sejati antara berbagai cabang kekristenan, benar-benar adalah salah satu hal yang paling penting bagi saya, dan musik adalah cara yang luar biasa untuk mencapai hal itu. Orang-orang Kristen dari berbagai latar belakang dapat datang bersama untuk menaikkan lagu-lagu penyembahan satu sama lain. Ini adalha cara yang baik untuk membuka potensi dialog . . . Dan saya juga berpikir bahwa MUSIK INI MEMBUAT TERLENA. Saya rasa musik membuka jalan supaya orang-orang untuk sejenak meletakkan senjata mereka. … Jadi saya dengan penuh kesengajaan mencoba membuat kita tetap dalam percakapan tentang berbagai hal” (“Audrey Assad Shares Her Inheritance,” JesusFreakHideout.com, 9 Feb. 2016).

Assad kebaktian di Our Lady of St. Carmel, di Tempe, Arizona, yang berdedikasi kepada Maria sebagai Ratu Sorga. Pada tahun 2012, Assad membuat acara di Trinity Baptist Church, di Jacksonville, Florida, sebuah gereja Baptis independen yang terkenal, dan para pemimpin Trinity bukanlah satu-satunya Baptis independen yang tidak memiliki pemahaman rohani untuk menyadari bahwa musik kontemporer membuat orang “terlena” akan agenda gereja-esa-sedunia yang terkandung di dalamnya.

This entry was posted in Ekumenisme, musik. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *