New York Times Mengatakan Paulus Memerintahkan Orang Kristen Membunuh Homoseksual

(Berita Mingguan GITS 25 Juni 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Sebuah artikel New York Times mengatakan bahwa rasul Paulus memerintahkan orang-orang Kristen untuk membunuh kaum homoseksual. Laporan itu berkata, “Seorang anggota Kongres partai Republik membacakan kepada koleganya sebuah ayat Alkitab dari Roma yang menyerukan eksekusi atas kaum gay” (Jeremy Peters dan Lizette Alvarez, “After Orlando, a Political Divide on Gay Rights Still Stands,” New York Times, 15 Juni 2016). Betapanya bodohnya pernyataan ini sungguh mencengangkan. “Ayat” Alkitab yang dimaksud bukanlah satu ayat, tetapi satu perikop, yaitu Roma 1:18-32, dan perikop ini tidak menyerukan agar orang Kristen mengeksekusi kaum homoseksual. Perikop ini dimulai dan diakhiri dengan kata-kata berikut: “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman…Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya”(Rom. 1:18, 32). Perikop Kitab Suci yang penting ini mengajarkan bahwa semua orang berdosa, bukan hanya kaum homoseksual, pantas untuk mati di hadapan Allah yang mahasuci. Perikop ini menyinggung orang cabul, serakah, pembunuh, penipu, pengumpat, pembenci Allah, orang sombong, orang yang tidak taat orang tua, orang yang tidak setia, dan orang yang tidak kenal belas kasihan, dan banyak lagi yang lain. Semuanya pantas mendapatkan maut, karena “upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Ini menunjukkan betapa diperlukannya kematian pengorbanan Kristus yang penuh kasih untuk menggantikan orang berdosa. Tetapi sama sekali tidak ada dalam Perjanjian Baru seruan bagi orang Kristen untuk membunuh siapapun, baik itu pencuri, pezinah, atau orang homoseksual atau tukang sihir, tidak ada siapapun. Seseorang yang mempunyai pengetahuan dasar tentang iman Kristen Perjanjian Baru bisa mengetahui bahwa ide ini sama sekali asing dalam Injil Yesus Kristus. Orang-orang yang mengaku “Kristen” dan yang membunuh pihak-pihak lain bukanlah orang Kristen sejati yang percaya Alkitab. Kristus dan para Rasulnya memperingatkan bahwa banyak guru-guru palsu yang akan datang ke dalam dunia dan mempermalukan namaNya (mis. Mat. 24:4-5, 11, 24; 1 Tim. 4:1-3; 2 Pet. 2:1-2; 1 Yoh. 2:18-19). Hukum Musa memang memberi hukuman mati bagi pezinah, homoseksual, dan orang yang melakukan sihir, antara lain, misalnya di kitab Keluaran dan Ulangan, tetapi orang Kristen bukan hidup di bawah Hukum Taurat. “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun” (Gal. 3:24-25). Ketika murid Yesus, Yakobus dan Yohanes mau menurunkan api atas orang-orang yang tidak mau menerima Kristus, Ia “berpaling dan menegor mereka.” (Luk. 9:55, dalam KJV ayat ini lebih penuh). Para penulis dan editor New York Times sebaiknya lebih banyak membaca Alkitab daripada menyalahgunakan Alkitab.

This entry was posted in LGBT. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *