(Berita Mingguan GITS 29 Oktober 2016, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari CreationMoments.com, 16 Maret 2016: “Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa sel darah terlihat seperti piringan merah dan agak cekung di bagian tengah? Lebih lanjut lagi, apakah bentuk yang khas ini termasuk elemen desain ataukah hasil dari mutasi dan seleksi alam selama jutaan tahun? Alan Gillen, seorang biologis dan kreasionis, membuat argumen yang kuat bahwa ini semua bagian dari desain dalam bukunya yang berjudul Body by Design. Menurut Dr. Gillen, para ilmuwan menggunakan komputer mainframe IBM untuk menentukan bentuk ideal untuk suatu sel yang tugasnya adalah membawa oksigen ke sel-sel lain dan juga mengangkut pergi sampah. Mereka menemukan bahwa bentuk sel darah merah yang bioconcave, memungkinkan terjadinya kontak permukaan yang maksimum antara hemoglobin yang membawa oksigen dengan sel-sel yang memerlukan. Hal ini memfasilitasi pertukaran dua arah gas-gas dalam darah. Dia juga menunjukkan bahwa bentuk ini memberikan sel darah merah fleksibilitas dan elastisitas, sehingga dapat telipat ketika sedang mengalir di kapiler-kapiler darah yang sempit. Tambahan lagi, mereka memiliki sisi-sisi yang mulus dan lengkung, yang mengurangi jumlah gesekan ketika bergerak melalui vena, arteri, dan kapiler. Nah, apa jadinya jika percobaan pertama evolusi untuk membuat sel darah merah menghasilkan sel-sel yang berbentuk kubus dengan sisi-sisi yang tajam dan tipis? Apa jadinya jika sel-sel darah tidak memiliki bentuk bioconcave yang khas itu? Jelas, sel darah harus didesain pas sejak pertama kali, kalau tidak organisme itu akan mati. Dan karena sudah membicara ini, coba tanya kepada seorang evolusionis, mana yang berevolusi lebih dahulu – darah, atau jantung, atau sistem peredaran darah dengan vena, arteri, dan kapilernya? Sekali lagi, Allah harus menciptakan mereka pada saat yang sama agar semuanya dapat bekerja.