Desain Radar Kelelawar yang Spesial

(Berita Mingguan GITS 25 Februari 2017, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini dari CreationMoments.com, 8 Februari 2017: “Jika anda bangun dan hari masih gelap, anda tahu betapa silaunya jika lampu tiba-tiba dinyalakan. Bisa jadi pada awalnya mata anda akan terasa sakit. Jika anda pernah mengalami hal ini, maka anda dapat memahami salah satu problem yang harus dipecahkan ketika radar sedang dikembangkan. Pada dasarnya, radar terdiri dari dua bagian. Bagian transmiter mengirimkan gelombang radar dengan kekuatan yang tinggi. Tetapi bagian yang satunya lagi dari sistem radar adalah receiver yang sensitif, yang tidak bisa tahan terhadap gelombang kuat yang dipancarkan keluar. Salah satu masalah teknis besar yang dipecahkan dalam pengembangan sistem radar modern adalah bagaimana mengirimkan sinyal yang kuat keluar ini tanpa meng-overload receiver yang sensitif. Apa yang akhirnya dikembangkan oleh pada ilmuwan adalah semacam saklar yang cepat yang mematikan receiver yang sensitif itu setiap kali gelombang radar dikirim keluar. Kelelawar, yang memiliki sistem radar sonik mereka sendiri, ternyata sudah menyelesaikan masalah ini dari awalnya. Mereka memiliki otot-otot di telinga mereka, dan telinga itu yang berfungsi sebagai receiver untuk menerima pantulan balik suara. Otot-otot ini menutup telinga itu untuk sepersekian detik ketika kelelawar sedang mengirimkan sinyal suara mereka yang berfrekuensi tinggi. Tanpa fitur ini, sistem navigasi kelelawar tidak akan ada gunanya. Bagaimanakah kelelawar dapat memikirkan bahwa ia memerlukan kemampuan ini, lalu mengembangkan otot dan jaringan yang diperlukan untuk fungsi ini? Ketika seseorang memutuskan bahwa adalah ciptaan, bukan sang Pencipta, yang menjadikan diri mereka sendiri, maka ia akan tiba pada kesimpulan-kesimpulan yang konyol sekali!”

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *