Disney Terus Menjadi Agen Perubahan Sosial

(Berita Mingguan GITS 11 Maret 2017, sumber: www.wayoflife.org)

Disney terus bertindak sebagai agen perubahan sosial besar dengan usaha-usahanya untuk menormalisasi dan memuliakan homoseksualitas. Dalam film Beauty and the Beast yang dibuat baru, ada hubungan homoseksualitas yang disorot. Sutradara film tersebut, Bill Condon, mengatakan, “LeFou [seorang teman Gaston] adalah seseorang yang pada hari tertentu ingin menjadi seperti Gaston [seorang pemburu kekar yang mau menikahi Belle, sang ‘beauty’] dan para hari-hari lain ingin mencium Gaston. Dia bingung tentang apa yang dia inginkan. Ini adalah seseorang yang baru mulai menyadari bahwa dia memiliki perasaan-perasaan ini. Dan Josh membuat sesuatu yang terselubung dan indah dari semua ini . … pada akhirnya … ada suatu moment gay yang manis dan eksklusif dalam sebuah film Disney” (“Beauty and the Beast Remake,” Christian Headlines, 2 Mar. 2017). Sifat manusia yang sudah jatuh dalam dosa memiliki banyak “perasaan” yang kuat dan “alami” tetapi tidak benar di hadapan Allah. Tetapi masyarakat modern menyangkal Allah dan mencoba untuk membenarkan semua perasaan manusia melalui suatu moralitas yang relativistik. Tidak banyak orang yang memiliki pengaruh lebih besar atas masyarakat Amerika dan kebudayaan global modern daripada Walt Disney. Dia mempionir industri animasi Amerika dan menangkap hati anak-anak dengan karakter-karakter kartun seperti Mickey Mouse dan Donald Duck. Dia membawa fantasi Hollywood ke suatu level pengaruh yang baru dengan pembangunan Disneyland di California dan Disney World di Florida. Film-film animasi klasik Disney penuh dengan gambaran kafir dan okultik, seperti nenek sihir, roh-roh jahat, penyihir dan mantera-mantera mereka, genie dan goblin, yang semua dikutuk keras dalam Alkitab. Sama seperti Harry Potter dan Lord of the Rings, kartun-kartun Disney menyampaikan konsep yang palsu dan terkutuk bahwa ada sihir baik dan sihir jahat. Disney sendiri tidak pergi ke gereja, dan tidak ada bangunan gereja di Main Street baik di Disneyland maupun Disney World, walaupun ada gereja di hampir semua jalan utama di Amerika ketika Disneyland dibuka pada tahun 1955. Begitu banyak orang tua Kristen yang telah secara tidak bijak membiarkan kartun-kartun dan film-film Disney mempengaruhi anak-anak mereka. Ketika Disneyland dibuka, majalah Time menayangkan Walt Disney di halaman cover mereka dan menyebutnya “pujangga humanisme baru Amerika.” Sungguh. Gereja-gereja Amerika telah menerima “hiburan” Hollywood selama setengah abad terakhir, dan ini membantu untuk membuka jalan bagi kesesatan besar-besaran yang kita lihat hari ini dan kehancuran moralitas masyarakat pada umumnya.

This entry was posted in Kesesatan Umum dan New Age, LGBT. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *