Bono Mengatakan Paulus Salah

(Berita Mingguan GITS 6 Januari 2018, sumber: www.wayoflife.org)

Bono, pemimpin dari rock band U2, menyatakan pandangannya tentang Alkitab dalam sebuah wawancara baru-baru ini sebagai berikut: “Orang yang menulis hal terbaik mengenai kasih dalam era Kristen adalah Paulus dari Tarsus, yang menjadi Santo Paulus. Dia adalah seorang yang hebat. Dia adalah seorang yang super-intelektual, tetapi dia keras, dan tentu saja dia memiliki pengalaman Damsyik itu. …Nah, tentu saja pengalaman itu tidak menyembuhkan dia dari segala sesuatu, mengenai apa yang dia pikirkan tentang wanita dan orang-orang gay dan hal-hal lain lagi, tetapi dalam konteksnya, dia memiliki pandangan yang luar biasa transenden mengenai kasih” (“Bono: The Rolling Stone Interview” with Jann Wenner, 27 Des. 2017).

Jadi, menurut Bono, rasul Paulus perlu disembuhkan dari pandangannya mengenai wanita dan orang-orang gay dan hal-hal lain lagi. Tidak diragukan lagi, seorang modern yang super-cool seperti Bono dapat meluruskan Paulus yang malang dan tersesat itu. U2 bukan hanya sekedar sebuah rock band yang populer. U2 dan Bono sering dipuji-puji, hampir secara universal, di antara orang Kristen kontemporer dan duniawi. Bono telah dipuji oleh Eugene Peterson, penulis dari The Message, Brian McLaren, Tony Campolo, Bill Hybels, Rick Warren, Rob Bell, dan banyak lagi yang lain. Christianity Today hampir bisa dikatakan memuja U2. Tetapi Kristusnya Bono bukanlah Kristus dalam Alkitab dan gaya hidup rock & roll dia adalah serangan terhadap kekudusan yang alkitabiah, yang dia sendiri akui.

Editor: Banyak sekali orang yang kacau dalam pandangan mereka tentang Alkitab. Ketika Rasul Paulus, atau Petrus, atau Yohanes, atau siapapun penulis Alkitab lainnya, menulis surat-surat atau kitab-kitab dalam Alkitab, mereka bukan hanya memberikan pendapat pribadi mereka. Tulisan mereka diilhami oleh Tuhan sendiri (2 Tim. 3:16), sehingga bukan hanya pendapat pribadi, tetapi adalah pengajaran dari Tuhan. Banyak orang, yang demi isu-isu yang mereka mau pertahankan, misal masalah wanita, masalah gay, dan lain-lain, malah berargumen bahwa Paulus melakukan kesalahan ketika menulis tentang hal-hal ini. Sebenarnya pandangan demikian adalah serangan Iblis terhadap otoritas Alkitab, dan orang Kristen yang mau menggunakan argumen seperti itu dipakai Iblis untuk menyerang Alkitab.

This entry was posted in Alkitab, Kesesatan Umum dan New Age. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *