(Berita Mingguan GITS 20 Januari 2018, sumber: www.wayoflife.org)
Gembala Southern Baptist, William Dwight McKissic, Sr., telah diberikan penghargaan tahunan, William Seymour Award, untuk tahun 2018. Penghargaan ini dinamakan sesuai dengan nama gembala dari apa yang disebut Azusa Street Revival, 1906, yang biasanya disebut-sebut sebagai lahirnya Pantekostalisme. Penghargaan itu akan diserahkan pada bulan April di perayaan Azusafest. Pada saat itu akan juga diadakan sebuah “konferensi kenabian” dengan “Rasul” Ron dan Tyda Harvey. Jika McKissic menerima penghargaan ini, maka itu membuktikan ketidaktahuan dia yang parah, atau kesesatan. Azusa adalah suatu fenomena gila yang sesat! Kebaktian-kebaktiannya dicirikan oleh kekacauan, bertentangan dengan pengajaran Kitab Suci yang jelas: menari, melompat-lompat, berjatuhan, masuk “trance,” membunuh dalam roh, “bahasa” kacau balau komat kamit, tubuh yang gemetaran atau kejang, histeria, meniru suara-suara binatang, “tertawa kudus,” “bisu rohani,” dll. Para pencari yang datang ke sana akan “tersita oleh suatu sihir yang aneh dan memulai suara-suara yang kacau balau.” “Saat-saat tertentu orang-orang akan jatuh bergelimpangan di seluruh rumah, mirip pasukan yang mati di medan perang…” (Larry Martin, The Life and Ministry of William J. Seymour, hal. 179). Tidak ada aturan atau urutan kebaktian, dan biasanya tidak ada yang memimpin. Orang-orang bernyanyi bersama-sama tetapi “dengan kata-kata, ritme, dan melodi yang sama sekali berbeda” (Ted Olsen, “American Pentecost,” Christian History, Issue 58, 1998). “Siapapun yang diurapi dengan pesan akan berdiri dan menyampaikannya. Bisa jadi seorang lelaki, atau seorang wanita, atau seorang anak kecil” (Martin, hal. 186). Ada saatnya kebaktian menjadi sedemikian berisik sehingga polisi dipanggil. Ada satu orang yang gemetaran sedemikian kerasnya di bawah pelayanan Seymour, sehingga sebuah ambulans dipanggil. Ketika orang yang gemetar itu memberitahu dokter, “Jangan sentuh saya, ini kuasa Allah,” sang dokter dengan bijak menjawab, “Jika ini kuasa Allah, maka kuasa ini sedang menggoncang anda seperti setan” (Martin, hal. 306). Seymour mengklaim bahwa kesembuhan jasmani digaransi dalam penebusan Kristus dan mengajarkan orang-orang untuk berseru kepada Allah dan menuntut “baptisan Roh Kudus dan penyembuhan ilahi” (Synan, The Holiness-Pentecostal Tradition, hal. 99). Tetapi Seymour mati pada usia lima puluh dua, dan sebelum kematiannya dia digambarkan dalam kondisi “capek, usang, dan sangat lemah” (John Matthews, Speaking in Tongues, 1925, hal. 14). Gambaran itu bagi saya tidak terdengar seperti kesembuhan ilahi! Sebenarnya, kehidupan dan kematian orang malang tersebut mencerminkan kekacauan yang tidak alkitabiah yang sama yang mencirikan kebaktian-kebaktiannya. Tidak heran G. Campbell Morgan menyebut Azusa Street sebagai “muntahan terakhir Iblis.” (Untuk lebih banyak lagi informasi tentang sejarah dan doktrin Pantekostalisme, lihat The Pentecostal-Charismatic Movements, tersedia di Way of Life Literature, www.wayoflife.org.)