Kedutaan AS Dibuka di Yerusalem

(Berita Mingguan GITS 19 Mei 2018, sumber: www.wayoflife.org)

Pada tanggal 14 Mei, Kedutaan AS secara resmi dibuka di Yerusalem, menggenapi pernyataan Presiden Donald Trump pada Desember 2017, yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Acara pembukaan, yang dilaksanakan pada hari yang tepat 70 tahun setelah Presiden Harry Truman mengakui negara Israel yang baru pada tahun 1948, dihadiri oleh anak putri Trump, Ivanka, dan suaminya Jared Kushner, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, dan beberapa anggota Kongres AS. Ivanka berkata, “Mewakili presiden ke-45 Amerika Serikat, kami secara resmi menyambut kalian untuk pertama kalinya ke kedutaan Amerika Serika, di sini di Yerusalem, ibukota Israel.” Melalui sebuah presentasi video, Presiden Trump mengatakan, “Israel adalah sebuah negara berdaulat yang memiliki hak-hak, seperti negara-negara berdaulat lainnya, untuk menentukan ibukotanya sendiri. Namun untuk banyak tahun kita telah gagal untuk mengakui hal yang sudah jelas, realita yang terang, bahwa ibukota Israel adalah Yerusalem.” Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, “Betapa hari yang agung. Ingatlah momen ini. Ini adalah sejarah. Presiden Trump, dengan anda mengakui sejarah, anda telah membuat sejarah.” Kedutaan tersebut saat ini sedang berlokasi di bangunan yang selama ini dipakai untuk pelayanan konsulat. Sebuah lapangan dekat kedutaan AS telah diberi nama Lapangan Amerika Serikat oleh Walikota Yerusalem, Nir Barkat. Dia mengatakan, “Ini caranya Yerusalem membalas kasih sang presiden dan rakyat Amerika Serikat yang berdiri bersama negara Israel. Presiden Trump memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara Yahudi, berdiri pada sisi kebenaran sejarah, dan melakukan hal yang benar” (“Square Near U.S. Embassy,” The Jerusalem Post, 10 Mei 2018).

Kembalinya Israel ke tanah mereka sekarang adalah penggenapan bagian pertama nubuat tentang tulang belulang kering dalam Yehezkiel 37, yang menggambarkan “kebangkitan” Israel di antara bangsa-bangsa dalam dua tahapan. Pertama, dia akan dibangkitkan dalam kondisi yang masih mati rohani, lalu dia akan bertobat (Yeh. 37:7-10). Israel sudah kembali ke tanah untuk membangun Bait Ketiga dan untuk membuat perjanjian dengan Antikristus sebagai penggenapan dari nubuat tentang minggu ke-70 dalam Daniel (Dan. 9:27). Ketika saya ada di Israel, saya merasa seolah seluruh tempat itu bergetar dalam antisipasi akan hal-hal ini, tetapi kendali atas waktu dan saat ada di tangan Tuhan, dan 2 Petrus 3:9 mengatakan bahwa Dia menunggu keselamatan jiwa-jiwa. “Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali” (2 Tes. 2:7-8).

This entry was posted in Akhir Zaman / Nubuatan, Israel. Bookmark the permalink.

4 Responses to Kedutaan AS Dibuka di Yerusalem

  1. Lukas says:

    Pernahkah berpikir untuk mencap Kristen Arab sebagai lawan dan kolaborator Islam? (karena isu palestina dsb)

  2. Dr. Steven says:

    Kristen Arab pasti mengalami tantangan tersendiri. Tetapi yang terutama adalah apakah mereka mendapat pengajaran yang alkitabiah atau tidak.

  3. Luke says:

    Maksudnya jika kita harus merepresi kaum muslim radikal, kaum Kristen yang pro Hamas, misalnya juga harus dihukum (dalam hal ini pemimpin-pemimpinnya). Jadi uskup Betlehem misalnya kalau memfasilitasi teroris Palestina ya siap-siap ditembak rudal Israel. Tanpa pengadilan.

  4. Dr. Steven says:

    Melawan terorisme itu urusan negara. Kalau kita sebagai rakyat sih, mendukung pemerintah saja, dan mendoakan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *