Matt Maher Menyembah Kristus di dalam Wafer Misa

(Berita Mingguan GITS 26 Mei 2018, sumber: www.wayoflife.org)

Matt Maher, salah satu dari musisi Kristen kontemporer yang paling berpengaruh, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia menyembah Kristus di dalam wafer yang dikuduskan dalam misa Katolik. Dia berkata, “Saya memimpin sebuah pembelajaran Alkitab mahasiswa. Ini dari Gereja Katolik, yang mengejutkan banyak orang. Sukacita yang saya sungguh rasakan, sebagai bagian dari pelayanan saya, adalah bahwa saya telah lebih banyak keluar dan berperjalanan dan bekerja dengan orang-orang yang berbeda dan meruntuhkan stereotip-stereotip, karena orang memiliki banyak stereotip mengenai Katolik. …Saya melakukan misa setiap Minggu malam jam 6 PM di gereja saya, Saint Tims, dan pada Selasa malam kami melakukan hal yang kami sebut XLT. Pada dasarnya itu adalah semacam perkumpulan anak-anak SMA dan kuliah. Acara ini konsisten dengan sekitar 40 menit penyembahan, 20 sampai 25 menit pengajaran, dan sekitar 25 hingga 30 menit pemujaan Sakramen kudus” (“Matt Maher Interview” Kim Jones, 6 Mar. 2017, Thoughtco.com).

Pemujaan sakramen kudus mengacu kepada penyembahan terhadap wafer roti yang dikuduskan sebagai Yesus Kristus. Konsili Vatikan II mendeklarasikan, “Dalam sakramen ini, Kristus hadir dalam cara yang unik, secara keseluruhan dan sepenuhnya, Allah dan manusia, secara substansial dan permanen” (Vatican II, The Constitution on the Sacred Liturgy, Instruction on the Worship of the Eucharistic Mystery, Chap. 1, E, hal. 114). Selama perjalanan ke Kanada pada bulan November 1998, saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi sebuah biara tertutup di Montreal. Seorang teman gembala sidang mengundang saya untuk menjumpai saudari neneknya, yang telah menjadi suster Katolik selama 60 tahun. Dia berusia 80 tahun, dan telah menghabiskan kebanyakan hidupnya dalam biara ini. Dia bisa bercakap-cakap dengan kami hanya dari balik jeruji besi. Bahkan ada jeruji-jeruji yang merintangi salah satu bagian kapel biara tersebut, yang memisahkan para suster dari publik. Para suster berdoa di dalam kapel itu secara bergiliran sepanjang waktu. Ketika anda memasuki kapel itu, ada sebuah tanda yang berbunyi, “Anda sekarang masuk untuk memuja hosti-Yesus.” Perhatikan bagaimana para suster menarik hubungan langsung antara Yesus dengan hosti Katolik. Hosti adalah wafer yang dikuduskan dalam misa. Menurut theologi Katolik, seperti yang kita telah lihat, wafer tersebut, ketika diberkati oleh sang imam, menjadi tubuh dan darah literal dari Yesus. Setelah misa, hosti akan diletakkan di dalam sebuah kotak kecil yang disebut suatu kemah, dan orang akan menyembahnya dan berdoa padanya seolah-olah wafer itu adalah Yesus sendiri. Ini yang disebut “memuja sakramen kudus.” Misa Katolik adalah suatu kesesatan dan persekutuan dengan roh-roh jahat. Matt Maher, yang bersekutu dengan roh-roh jahat yang menyamar sebagai malaikat-malaikat terang ( 2 Korintus 11), ada dalam persekutuan pelayanan dengan berbagai musisi kontemporer yang populer, seperti Keith dan Kristyn Getty, Stuart Townsend, Michael W. Smith, Third Day, Chris Tomlin, Jars of Clay, Matt Redman, dan Bill Gaither. Istri Maher adalah seorang Methodis, dan mereka sedang membesarkan putra mereka “dalam gereja Katolik,” sementara juga membawa dia ke kebaktian-kebaktian Metodis “supaya dia bisa merasakan kedua tradisi” (“Charismatic Catholic Rocker Finds Crossover Appeal with Evangelicals,” Charisma, 20 Mei 2013). Umat Allah perlu memahami bahwa asosiasi dengan musik Kristen kontemporer adalah jembatan menuju gereja-esa-sedunia dan pengajaran setan-setan.

This entry was posted in Katolik, musik. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *