Dua Generasi Gembala Baptis: Konservatif dan Emerging

(Berita Mingguan GITS 30 Juni 2018, sumber: www.wayoflife.org)

Charles Stanley dan anaknya Andy mewakili dua generasi gembala-gembala Baptis Selatan (Southern Baptist), satunya “konservatif” dan yang satunya lagi “emerging” (Editor: bisa diterjemahkan juga “gaya baru” atau “zaman now”). Charles, 85 tahun, adalah gembala sidang senior yang sudah lama melayani di First Baptist Church di Atlanta, sedangkan Andy, 60 tahun, adalah gembala sidang cool dari North Point Community Church di Alpharetta, suatu wilayah pinggir kota Atlanta. Salah satu perbedaan mendasar mereka adalah pandangan tentang homoseksualitas. Charles percaya bahwa homoseksualitas adalah dosa dan bahwa pernikahan homoseksual adalah salah absolut, berdasarkan Alkitab. Sementara itu, Andy memegang suatu pandangan yang lebih luas dan “toleran” yang didasarkan pada “konsensus.” Dalam bukunya The New Rules for Love, Sex and Dating, Andy mengatakan, “Tujuan saya menulis buku ini bukanlah untuk mendorong suatu agenda rohani, atau bahkan agenda Kristiani saya.” Rupanya perintah Tuhan untuk “beritakanlah Firman” (2 Tim. 4:2) sama sekali tidak digubris! Dalam sebuah acara pada bulan April 2015 untuk tujuan promosi organisasi “pembawa perubahan” yang dia dirikan, Catalyst, Andy mengatakan, “Kita perlu memutuskan, apapun pandanganmu tentang topik ini [homoseksualitas], bahwa tidak akan ada lagi siswa yang akan merasa mereka perlu meninggalkan gereja lokal karena mereka tertarik sama jenis atau karena gay. Hal ini berakhir dengan kita” (“Dr. Charles Stanley and Son Andy,” The Gospel Herald, 23 Apr. 2015). Charles Stanley yang “konservatif” membangun jembatan-jembatan kepada gereja-gereja emerging, dan di sanalah generasi kedua sekarang berada, terutama dengan filosofi “tenda luas” yang dipakai di Baptis Selatan, dan penerimaan musik penyembahan kontemporer. Saya [Dr. David Cloud] pertama mengunjungi First Baptist di Atlanta pada tahun 1990an, dan bahwa pada waktu itu mereka sudah penuh dengan musik rock. Banyak pengkhotbah baptis independen yang lebih senior hari ini juga sedang membangun jembatan-jembatan yang sama, dan hasilnya juga akan sama. Sudah banyak pengkhotbah baptis independen muda yang menjalani jembatan-jembatan kompromi dan menempuh jalan-jalan yang berbahaya. Adalah orang-orang seperti Charles Stanley, dengan pendekatan “lembut” dan tidak mau konfrontasi, yang membangun fondasi terciptanya orang-orang seperti Andy Stanley di generasi ini. Orang-orang model Charles Stanley memberitakan Firman, tetapi tanpa tegoran yang dituntut oleh Allah (2 Tim. 4:2). Bukan apa yang mereka katakan yang salah, tetapi apa yang mereka tidak mau katakan. Ini juga menggambarkan persentase yang besar dari mimbar gereja baptis independen hari ini, dan buahnya akan sama.

This entry was posted in Emerging Church, LGBT. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *