Kesaksian Seorang Wanita Kristen tentang Pakaian

(Berita Mingguan GITS 07 Juli 2018, sumber: www.wayoflife.org)

“Saya mau benar-benar berterima kasih kepadamu untuk menulis bukumu, Dressing for the Lord. Buku itu sangat membantu saya dalam pembelajaran Alkitab dan tiba pada kesimpulan yang saya raih tentang pakaian dan Tuhan telah benar-benar mengubah hati saya dan merendahkan saya melalui ini. … Yang benar-benar menusuk saya dengan kebenaran adalah ketika saya melihat dua orang lelaki suatu ketika waktu saya sedang belajar dan mereka ada dalam toko yang sama dengan saya, dan pada hari-hari tertentu ketika saya sedang belanja, mereka berpakaian dan berperilaku seperti wanita. …sejujurnya, reaksi pertama saya adalah rasa jijik dan tersinggung sebagai seorang wanita. Para lelaki ini mengolok-olok apa artinya menjadi seorang wanita. Mereka juga membuang kelelakian yang indah yang Allah desain untuk mereka. Hal ini menjijikan bagi saya sekaligus membuat saya sedih. Sambil saya menceritakan hal ini kepada beberapa orang teman dan menjelaskan perasaan saya tentang hal ini, pikiran saya melayang dan saya membayangkan apakah seperti ini perasaan para lelaki waktu itu ketika wanita-wanita pertama mulai memakai celana. Saya berhenti saat itu dan menyadari bahwa Allah baru saja menembak saya dari mulut saya sendiri. Itulah harinya saya memutuskan bahwa saya akan membuat celana-celana saya dan membuat perubahan-perubahan besar, dan memanjangkan rambut saya dan mempertahankannya. Juga di sini di Irlandia, kami baru saja menyaksikan para feminis kembali menang besar dalam pemungutan suara untuk membawa aborsi masuk ke dalam negara ini. Gerakan feminis adalah kelompok yang sama yang mulai memakaikan celana pada wanita, mendorong androgyny dan homoseksualitas secara besar-besaran dan vokal, berarakan sekeliling Washington D.C. dengan kostum-kostum yang vulgar dan menjijikkan ketika mereka mencoba mendorong agenda aborsi, dan sedang mendorong aborsi di seluruh dunia. Jika orang-orang yang sama yang mendukung pembunuhan masal anak-anak tak bersalah sekaligus kekacauan gender dan membalikkan desain Tuhan adalah orang-orang yang sama yang mau memotong rambut wanita menjadi pendek dan memakaikan celana pada kita semua, maka saya mau membuat sangat jelas pada siapapun yang melihat saya bahwa saya tidak ambil bagian sedikitpun dalam kejahatan ini. Setelah membuat keputusan untuk berhenti memakai celana, Allah telah menunjukkan kepada saya bahwa kesopanan dan berpakaian sebagai seorang wanita adalah sesuatu yang bahkan lebih lagi berkaitan dengan hati. Ini adalah simbol kerendahan hati. Ini adalah belajar memiliki roh yang lemah lembut dan tenang. Ini adalah mengakui dan menghormati otoritas yang Allah tempatkan dalam hidup kita dan menjadi puas dengan desain yang Allah tetapkan atas kita, yang adalah hal yang terbaik yang bisa kita capai. Ketika saya memakai rok yang panjang dan longgar, saya tertutup di tempat seharusnya saya tertutup, saya dengan rendah hati berserah kepada Allah dan kepada otoritas yang Allah berikan. Saya telah belajar bahwa dalam penyerahan diri itu, saya dilindungi, secara rohani dan fisik.”

This entry was posted in Wanita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *