Enzim Diperlukan untuk Kehidupan

(Berita Mingguan GITS 3 November 2018, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini disadur dari Seeing the Non-existent: Evolution’s Myths and Hoaxes, David Cloud, copyright 2011: “Sel memerlukan aktivitas protein-protein yang disebut enzim, yang adalah katalis yang memfasilitasi dan mempercepat reaksi-reaksi kimia. Michael Pitman, yang mengajar biologi di Cambridge, menulis: ‘Enzimologis terkemuka, M. Dixon, berkomentar, ‘Zat hidup adalah sistem kimia paling luar biasa di dunia.’ Bagian dari magic-nya adalah bahwa ia terdiri dari suatu jaringan kompleks reaksi-reaksi dan proses-proses kimia, yang diatur sedemikian rupa sehingga produk dari setiap reaksi menjadi materi awal dari reaksi berikut dalam rantai reaksi. Semua reaksi seperti itu dihasilkan oleh enzim-enzim, yang ada ribuan banyaknya. Enzim adalah protein yang spesial, masing-masing dengan kemampuan untuk menyebabkan reaksi kimia yang spesifik yang tidak akan terjadi jika tidak ada enzim tersebut. Dixon menyamakan enzim dengan alat-alat mesin otomatis, yang masing-masing melakukan satu tugas pada suatu produk, lalu menyerahkannya kepada mesin selanjutnya. Ada jalur produksi yang bergabung mnejadi satu, sehingga menghasilkan suatu jaringan jalur dengan banyak cabang – suatu jaringan yang disebut metabolisme. … Dixon mengaku bahwa dia tidak bisa membayangkan bagaimana sistem seperti itu dapat muncul dengan sendirinya. Kesulitan utama adalah bahwa suatu sistem enzim tidak dapat berfungsi kecuali jika ia sudah komplit atau hampir komplit. Masalah lainnya adalah pertanyaan bagaimana enzim dapat muncul tanpa adanya enzim lain sebelumnya untuk membuat enzim itu. “Hubungan antara enzim dan kehidupan,” tulis Dixon, “adalah sedemikian intim, sehingga masalah asal usul kehidupan adalah juga masalah asal mula enzim.” … Beberapa jalur mendasar dimiliki oleh semua sistem kehidupan dan harus ada sejak kehidupan itu mulai. Jalur glikolitik, yaitu jalur reaksi pemecahan gula yang menghasilkan energi, adalah salah satu contoh; respirasi dan banyak fungsi dasar kehidupan lainnya juga bergantung pada jaringan jalur-jalur metabolisme, biasanya melibatkan lusinan tahapan yang kompleks, yang dapat diperhatikan di seluruh dunia binatang dan tumbuhan. … Sistem-sistem enzim melakukan setiap menitnya, apa yang tidak bisa dilakukan oleh ahli-ahli kimia secara full-time. Mekanisme tindakan mereka barulah mulai dimengerti dan kita masih belum bisa memanipulasi mereka dengan fasih. Ide untuk mendesain enzim untuk tujuan-tujuan spesifik, lalu mensintesa mereka, itu masih di masa depan. Bisa saja terjadi: dan jika terjadi, maka itu adalah hasil dari pemikiran yang sangat terkonsentrasi dan manipulasi dari satu tim ilmuwan yang berdedikasi. Bisakah seseorang membayangkan bahwa ada enzim yang membuat dirinya sendiri, bersama dengan ratusan temannya yang spesifik, secara acak? Enzim dan sistem enzim, sama seperti mekanisme genetika yang merupakan asal mereka, adalah mahakarya yang rumit’ (Pitman, Adam and Evolution, hal. 144, 145). Enzim mempercepat proses-proses dalam kehidupan, yang tanpa enzim tidak akan terjadi. Enzim fosfatase, misalnya, mengkatalisis hidrolisis atau pemecahan ikatan fosfat, yang penting untuk kehidupan seluler. ‘Enzim ini memungkinkan reaksi vital sinyalisasi dan regulasi sel yang terjadi dalam seperseratus detik. Tanpa enzim, reaksi penting ini akan memakan waktu satu trilyun tahun – hampir seratus kali usia alam semesta menurut evolusi (menurut mereka alam semesta sekitar 15 milyar tahun)’ (Jonathan Sarfati, By Design, hal. 157).’

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *