Kristus Adalah Raja Aions

(Berita Mingguan GITS 22 Juni 2019, sumber: www.wayoflife.org)

“Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin” (1 Tim. 1:17). Konteksnya adalah Kristus. Kristus disebut di ayat 12, 14, 15, dan 16. Jadi, ayat 17 adalah suatu doksologi tentang Kristus. Ini adalah sebuah doksologi tentang Alalh dengan fokus pada Kristus. Kata “segala zaman” berasal dari Yunani aion, yang mengacu kepada zaman-zaman dalam ruang maupun waktu. Sistem dunia ini, alam semesta, diciptakan sebagai ruang lingkup terjadinya tujuan-tujuan kekal Allah. Kristus menciptakan aion-aion (Ibr. 1:2), dan Dia duduk sebagai Raja atas mereka (1 Tim. 1:17). Aion sering diterjemahkan “dunia,” tetapi juga diterjemahkan “zaman” (Ef. 2:7; Kol. 1:26) dan “kekal” (paling sering mengacu kepada Allah dan Kristus) (Yoh. 12:34; 14:16; Rom. 9:5; 11:36; 16:27; 2 Kor. 11:31; Gal. 1:5; Fil. 4:20; 1 Tim. 1:17; 2 Tim. 4:18; Ibr. 1:8; 5:6; 7:24; 13:8; 1 Pet. 5:11; 2 Pet. 3:18; Yud. 1:25; Wah. 1:6, 18; 4:9, 10; 5:14; 7:12; 10:6; 15:7). Aion-aion kekal juga mengacu kepada Firman Allah. Dalam 1 Petrus 1:23, 25, kita diberitahu bahwa Firman Allah adalah “yang hidup dan yang kekal” dan “tetap untuk selama-lamanya.” Ini berasal dari frase eis aion, atau ke dalam zaman-zaman. Siksaan kekal bagi orang-orang yang tidak selamat juga dikatakan eis aion aion (Wah. 14:11; 20:10), suatu konsep yang sangat mengerikan. Dalam ayat-ayat berikut ini, aion sepertinya memiliki makna ganda dunia (fisik) dan zaman (Kis. 15:18; 1 Kor. 2:7-8; 3:18; Ef. 4:4; Gal. 1:4; Ef. 1:21; 3:9; 1 Tim. 6:17; 2 Tim. 4:12; Tit. 2:12). Tujuan akhir dari aion-aion digambarkan dalam Efesus 1:10, “sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.” Kata “waktu” di sini adalah konsep yang sama dengan “zaman.” Perhatikan dalam Efesus 1:10 bahwa ada kata “waktu” berada dalam bentuk jamak. Ada aion lampau (Kol. 1:26), aion sekarang ini, dan juga aion yang masih akan datang (Ef. 1:21; 2:7; Ibr. 6:5). Dalam Ef. 3:21, “sampai selama-lamanya” adalah aion aion. Pendeknya, aion mengacu baik kepada alam semesta fisik dan juga kepada alam semesta waktu. Aion mengacu kepada dunia materi dan dunia temporal. Alam semesta fisik adalah lingkup tempat rencana Allah bagi aion-aion terjadi. Langit dan bumi yang sekarang ini adalah lingkup dari zaman-zaman lampau dan kini, sementara langit dan bumi yang baru akan menjadi lingkup dari zaman-zaman yang akan datang. Kristus adalah Raja segala aion.

This entry was posted in Kristologi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *