Rolling Stones: “Ada Yang Menyukai Kami di Atas Sana”

(Berita Mingguan GITS 29 Juni 2019, sumber: www.wayoflife.org)

Empat orang anggota asal rock band 1970an, Rolling Stones, masih nge-rock sampai sekarang dalam usia 70an tahun (Ronnie Wood berusia 72, Mick Jagger dan Keith Richards berusia 75, dan Charlie Watts 78 tahun), dan mereka berpikir bahwa hal ini bisa terjadi karena “ada yang menyukai kami di atas sana. Itu yang dikatakan oleh Wood kepada pers baru-baru ini, setelah penyanyi utama, Mick Jagger, pulih dari tindakan non-invasif penggantian katup jantung (“Rolling Stones’ Ronnie Wood reflects on sobriety, Mick Jagger’s ‘superhuman’ recovery,” The Sun, 24 Juni 2019). Band tersebut melanjutkan tur AS mereka yang berjudul “No Filter.” Umur panjang dan sukses duniawi yang mereka rasakan telah menipu mereka untuk berpikir bahwa segalanya baik-baik saja, tetapi pertanggungjawaban di hadapan Pencipta yang mahakudus sudah mendekat. “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27). “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pgkth. 12:14). Pengaruh Rolling Stones yang luas tersebut sangatlah tidak kudus. Mereka membantu menciptakan tema budaya pop modern yang cabul dengan lagu mereka tahun 1965, “I’m Free.” Dengan sikap penuh menantang Allah, mereka bernyanyi, “Saya bebas untuk melakukan apa yang saya mau kapanpun juga … Saya bebas untuk memilih apa yang memuaskan saya kapanpun juga.” Mereka mengolok-olok pernikahan. Jagger memiliki delapan anak dari lima orang wanita. Band Rolling Stones telah meninggikan Lucifer dalam album-album seperti Their Satanic Majesty’s Request dan Beggars Banquet dan lagu “Sympathy for the Devil.” Jagger berkostum sebagai Iblis dalam tur mereka tahun 1969, termasuk untuk konser di Altamont Speedway yang menewaskan empat orang dengan ratusan lainnya terluka. Hell’s Angels membunuh seorang pemuda kulit hitam bernama Meredith Hunter persis didepan podium sambil berjoget-joget dengan gaya Satan-nya. Dalam buku Hellhounds on the Trail, Gary Patterson memberikan banyak detil lain mengenai keterlibatan Rolling Stones dengan okultisme. Banyak dari lagu dan gerakan-gerakan panggung mereka adalah hal-hal yang jijik, yang judulnya, liriknya, atau gambarannya, tidak pantas untuk dituliskan. Namun Wood mengatakan, “Ada yang menyukai kami di atas sana.” Dia benar, namun bukan dalam pengertian yang dia maksudkan. Allah mengasihi anggota-anggota Rolling Stones, dan mau menyelamatkan mereka dari dosa mereka melalui penebusan yang Yesus bayarkan di Golgota (Yoh. 3:16), tetapi tidak ada keselamatan tanpa pertobatan sejati dan iman. Yesus mengatakan, “Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian” (Luk. 13:3). Dan binasa bukan berarti tidak eksis lagi.

This entry was posted in musik, Separasi dari Dunia / Keduniawian. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *