Bagaimana Himne Karangan Charles Wesley Menyelamatkan Nyawa Seorang Prajurit dalam Perang Saudara Amerika

(Berita Mingguan GITS 2 November 2019, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini dari Dr. Julian’s Hymnology: “Selama Perang Saudara Amerika, pasukan Federal (utara) dan pasukan Confederate (selatan) yang saling bertikai, sedang berhadap-hadapan satu sama lain dalam kesempatan tertentu. Suatu malam, seorang prajurit jaga malam dari pasukan Confederate sedang bertugas, ketika ia mendengar suara nyanyian dari posisi pasukan Federal. Dia bergerak dengan lambat ke arah pasukan musuh itu, dan mengamati seorang jaga malam musuh yang sedang mondar mandir sambil menyanyikan lagu “Yesus, Pengasih Jiwaku.” Menaruh senapannya ke atas bahunya, ia hampir mau menembak, ketika si prajurit penyanyi itu sampai pada kata-kata ‘Jagalah kepalaku yang tak berperlindungan ini dengan bayangan sayapMu.’ Kata-kata ini terlalu menyentuh bagi si prajurit Confederate, dan dia menurunkan senjatanya, membiarkan calon korbannya itu pergi tanpa cidera. Banyak tahun berlalu, dan si prajurit Confederate, yang kini menjaid rakyat biasa, sedang naik sebuah perahu uap ke Sungai Potomac, ketika dia mendengar seorang penginjil menyanyikan himne ini. Ingatannya dibangkitkan, dan karena merasa bahwa ia mengenali suara tersebut, dia mendekati si penyanyi dan setelah bercakap-cakap menemukan bahwa si penginjil memang adalah prajurit jaga yang hampir dia tembak. Betapa besar sukacita mereka bersama ketika dia menyingkapkan bahaya yang mengancam si penyanyi itu, dan bagaimana ia diselamatkan dari bahaya itu banyak tahun yang lalu, ketika ia saat jaga malam, meminta perlindungan ilahi dengan menyanyikan lagu “Yesus, Pengasih Jiwaku.”

This entry was posted in musik. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *