(Berita Mingguan GITS 23 November 2019, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “The BBC teaching British school children,” Creation.com, 14 Nov. 2019: “Stasiun media terkenal dari Inggris, BBC, telah merilis sembilan video online yang berjudul ‘The Big Talk’ untuk dipakai di sekolah-sekolah Inggris sebagai bagian dari kurikulum Edukasi tentang Hubungan dan Seksualitas, yang baru saja berlaku di Inggris mulai September 2019. Dalam film-film ini, yang rata-rata berdurasi empat menit, anak-anak diajarkan bahwa seks tidak berhubungan dengan gender, bahwa orang bisa masuk penjara karena ‘tidak menghormati atau bersikap benci’ (kepada orang dengan orientasi seksual yang berbeda), dan bahwa ada ‘lebih dari 100 identitas gender yang berbeda.’ … Siapapun yang mempertanyakan ideologi ini akan dianggap sebagai seorang yang sangat sesat. Namun, pengajaran BBC ini hanya akan menaburkan kebingungan besar di dalam masyarakat. Kebenaran yang pahit adalah bahwa suatu filosofi yang radikal dan berbahaya sedang dipaksakan kepada kaum yang muda dan rentan sebagai bagian dari usaha memajukan suatu ideologi politis yang ekstrim. Sangatlah mengkhawatirkan bahwa BBC sekarang mengkhotbahkan ‘doktrin inklusivitas’ yang baru ini kepada anak-anak yang masih berusia 9-12 tahun. … Materi dalam video-video BBC tersebut seharusnya membuat terkejtuh orang tua dan guru manapun yang peduli kepada kesehatan mental anak-anak, terutama yang mau membesarkan anak-anak sesuai dengan standar Alkitab. Kejadian 1:26-28 menyingkapkan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan, sesuai dengan gambar dan rupaNya. Adam dan Hawa adalah pasangan pertama yang menikah dalam Kitab Suci, dan Yesus sendiri menegaskan definisi Alkitab tentang pernikahan sebagai seorang wanita dan seorang laki-laki untuk seumur hidup (Matius 19:4-6; Mar. 10:6-8). …Namun, dalam video-video BBC tersebut, anak-anak sekolah dihimbau untuk melanggar standar Firman Allah yang jelas dan untuk merayakan perilaku menyimpang. Hal ini dilakukan untuk memantik benang bom budaya dan moral. …Baru-baru ini, seorang akademisi Kanada, Christopher Dummitt, seorang pemimpin dalam bidang studi sejarah gender, dengan blak-blakan mengakui: ‘Semua orang mengarang sesuka hati saja. Inilah caranya ilmu pembelajaran gender berlaku.’ Dummitt mengakui bahwa bidang studinya didasari pada kepercayaan ideologis yang belum terbukti bahwa gender adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat, dan bahwa gender itu tidaklah biner (yaitu tidak hanya lelaki dan perempuan saja), dan bahwa maskulinitas tradisional memberikan kekuatan kepada laki-laki untuk menganiaya wanita. Pemikiran demikian telah mendominasi bidang liberal arts di institusi-institusi akademis Barat sejak tahun 1990an. Tetapi ideologi seperti itu, Dummitt mengakui, adalah ‘rusak total,’ tidak didasarkan pada fakta biologis.”