Politisi Finlandia Dituduh “Membangkitkan Kebencian” Karena Buku Kecil “Ia Menciptakan Mereka Laki-Laki dan Perempuan”

(Berita Mingguan GITS 16 November 2019, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini disadur dari “Finnish Politician, Pastor’s Wife Accused,” Christian News Network, 5 Nov. 2019: “Seorang anggota dewan perwakilan rakyat dan istri gembala di Finlandia saat ini sedang diperiksa oleh polisi karena sebuah posting di media sosial. Dalam posting tersebut, dia mempertanyakan kerjasama yang dijalin oleh Gereja Luther Finland dengan sebuah event Helsinki Pride (Editor: suatu parade LGBT). Dalam pemeriksaan polisi ini, dia juga menghadapi pemeriksaan awal atas tuduhan “membangkitkan kebencian” karena sebuah buku kecil yang ia tulis 15 tahun lalu, yang berjudul “Ia Menciptakan Mereka Laki-Laki dan Perempuan.” Kantor Kejaksaan Agung Finlandia mengeluarkan pernyataan pers pada hari Senin, yang menyatakan bahwa walaupun tulisan yang diterbitkan oleh Paivi Rasanen pada tahun 2004 itu – yang masih tersedia online — ‘menyatakan sikap tentang kebijakan gerejawi, kebijakan sosial, seksualitas, dan pernikahan, berhubungan dengan Alkitab dan penafsirannya,’ Penuntut Raija Toiviainen percaya bahwa teks tersebut berpotensi menjadi ‘ujaran kebencian. … ‘Menurut Jaksa Agung, ada alasan untuk percaya bahwa karena pengecaman terhadap kaum homoseksual melalui pelanggaran kehormatan manusiawi mereka, Ms. Rasanen bersalah akan kejahatan “membangkitkan kebencian” terhadap kelompok tertentu,’ demikian dijelaskan. ‘Oleh karena itu, akan ada penyelidikan awal tentang masalah ini.’ … Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, suami Rasanen adalah seorang gembala sidang di dalam Gereja Luther Finlandia, yang adalah denominasi terbesar di negara tersebut, dengan sekitar tiga juta anggota. … Rasanen terkenal sebagai seorang yang membela kehidupan dan pernikahan, melawan aborsi, euthanasia dan homoseksualitas. …Pada bulan Juni, Rasanen, seorang anggota dari Partai Kristen Demokrat, meng-tweet pandangannya mengenai dukungan yang tidak alkitabiah. ‘Bagaimana mungkin fondasi doktrinal Gereja, yaitu Alkitab, dapat berdampingan dengan pengangkatan sesuatu yang memalukan dan berdosa sebagai suatu sumber kebanggaan? #LGBT #HelsinkiPride2019 #Romans 1:24-27,’ dia tulis, sambil membagikan sebuah foto teks Alkitab yang berkaitan langsung dengan homoseksualitas. Namun, pada bulan September, diumumkan bahwa Rasanen telah dimasukkan dalam penyelidikan karena postingnya itu, dituduh ‘membangkitkan kebencian terhadap minoritas seksual dan gender.’ … Dia juga memberitahu Christian Broadcasting Network bahwa dia ‘khawatir kasus ini, yaitu penyelidikan kriminal, akan menakuti sebagian orang Kristen untuk bersembunyi dan tetap diam.’ ‘Kebenaran biasanya ada harganya. Seseorang harus membayar agar dapat ikut kebenaran, mengakui kebenaran dan menyatakannya. Dan sebaliknya, orang-orang digoda untuk menjual kebenaran, untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dengan menyerah kepada ide-ide yang populer, namun palsu, dan dengan menyimpangkan kebenaran. Namun Alkitab menasihatkan, Belilah kebenaran, dan jangan menjualnya! Rasanen menyatakan dalam sebuah seminar tahun 2013, menurut teks dalam websitenya, … ‘Jika kita mengabaikan hak ini, maka ruang untuk berbicara akan semakin lama semakin kecil. Semakin kita diam tentang pengajaran Alkitab mengenai isu-isu yang menyakitkan di zaman kita, semakin keras penolaknnya Jika tidak ada cukup banyak orang yang ber-ski dalam jalur ski saat badai salju, maka akan sulit untuk bergerak maju. Kita perlu orang-orang yang ber-ski di depan kita.’”

This entry was posted in LGBT, Penganiayaan / Persecution. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *