(Berita Mingguan GITS 18 Januari 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Saya mencintai pengajaran Alkitab tentang Pengangkatan (Rapture) Pra-tribulasi. Saya sudah mempelajarinya selama hampir setengah abad, dan sama sekali tidak ada keraguan bahwa ini adalah doktrin Alkitab dan juga suatu doktrin yang fundamental. Doktrin ini tidak didasarkan pada satu ayat mana pun; ia didasarkan pada totalitas pengajaran Alkitab tentang nubuat. Jika anda menafsirkan nubuat Alkitab dengan cara yang normal-literal secara konsisten, yang memang adalah satu-satunya cara yang benar untuk menafsirkannya, maka anda akan sampai pada kesimpulan adanya perbedaan jelas antara gereja dan Israel, dan anda akan memahami 70 minggu di Daniel 9 dan Wahyu 5-18 sebagai bagian Israel, bukan bagian gereja. Anda akan memahami bahwa doktrin iminensi (bahwa Tuhan Yesus bisa kembali kapan saja), yang jelas diajarkan dan sangat ditekankan dalam surat-surat (misal Rom. 13:12; Fil. 4:5; 1 Tes. 1:9-10; 5:4-9; Tit. 2:13; Yak. 5:8-9; 1 Pet. 4:7; Yud. 1:21; Wah. 1:3), menuntut bahwa orang-orang kudus zaman gereja diangkat sebelum program Israel dikembalikan menjadi menu utama. Kedatangan Tuhan sudah dekat! Bagi saya sendiri, masalah ini sudah jelas. Saya telah mengeluarkan tenaga untuk menyelidiki setiap sisi dari isu ini dan Pengangkatan Pra-tribulasi (Pre-tribulation Rapture) bergaung dalam diri saya semakin kuat seiring berlalunya tahun-tahun. Pelajaran Alkitab pertama yang kami terbitkan pada tahun 1980an, adalah tentang nubuat. Dalam tahun-tahun belakangan, kami telah menerbitkan buku-buku berikut: Understanding Bible Prophecy ; The Future According to the Bible ; Jews in Fighter Jets: Israel Past, Present, and Future ; dan pembelajaran nubuat lainnya. Dispensasionalisme, sebagai nama suatu sistem theologi, bermula di abad 19, tetapi penafsiran literal terhadat nubuat dan kembalinya Kristus yang imminen dan perbedaan jelas antara Israel dan Gereja dan penggenapan literal perjanjian-perjanjian Israel, semuanya adalah doktrin Alkitab yang jelas dan diajarkan oleh Rasul-Rasul dan dipercayai oleh gereja-gereja awal. Roh Allah membangkitkan kembali doktrin ini menjadi prominen pada tahun 1800an, dan telah mendorong suatu kebangkitan rohani yang besar untuk hidup kudus dan semangat untuk penginjilan dan pengabaran misi dunia. Ia memberitakan kekudusan, sikap berjaga-jaga, dan pemberian harapan, dan mempertahankan fokus gereja pada Amanat Agung. Kami memperhatikan ada buah yang besar dari mengkhotbahkan doktrin ini, dan saya akan berusaha sebisa mungkin untuk menjauhkan pengaruh pengkhotbah-pengkhotbah yang menolak Pengangkatan Pra-tribulasi dari keluarga dan gereja kami. Saya jelas menganggap doktrin ini sebagai isu yang pantas untuk melakukan separasi.
Kini telah datang hari-hari kesukaran/kesesakan/kesuraman/kegelapan/ketakutan/kecemasan yg melanda di seluruh bumi ………. Hari-hari datangnya wabah virus corona yg merampas kehidupan dan kebebasan kita karena harus berdiam diri di rumah saja biar tidak terjangkiti wabah virus corona yg sangat mematikan ini ……… Makhluk binatang buas yg amat sangat tidak kasat mata buatan tangan Allah …….. Maka menjaga tangan agar tetap bersih dengan mencuci air sabun atau pun memakai disinfektan sangat dianjurkan ……… Dan dengan menjaga jarak yg aman antara satu dengan lainnya atau jangan berkerumun agar tidak terpapar virus corona ……… Marilah kita bangunkan Bait Suci Ketiga di puncak Gunung Kudus Yerusalem sebagai ‘Rumah Doa Bagi Segala Bangsa’ agar wabah/kutuk/tulah/laknat virus corona diangkat/dihilangkan dari muka bumi sehingga mengalir sungai air berkat-Nya/rahmat-Nya untuk kedamaian dan kesejahteraan di langit dan bumi ……… Amin – Puji Allah – Allah Mahabesar
Membangun Bait Suci ketiga bukanlah tugas orang Kristen. Tugas orang Kristen adalah menjadi saksi Yesus ke seluruh dunia, memuridkan dan membaptiskan, artinya mendirikan jemaat-jemaat yang benar di mana-mana.
Memang benar, kita harus tetap jaga kebersihan.